Konsumsi Alpukat Bisa Cegah Diabetes

- 16 November 2020, 22:45 WIB
Alpukat
Alpukat /Freepik/

BERITA SUBANG - Para peneliti yang dipimpin oleh Prof. Paul Spagnuolo dari Universitas Georgia, Kanadar menemukan bagaimana senyawa yang hanya ditemukan dalam alpukat dapat menghambat proses seluler yang biasanya mengarah pada diabetes. 

Dalam pengujian keamanan pada manusia, tim menemukan bahwa zat itu diserap ke dalam darah tanpa efek samping yang buruk pada ginjal, hati atau otot. Studi ini baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Molecular Nutrition and Food Research .

Peneliti tersebut menemukan bahwa avocatin B (AvoB), sebuah molekul lemak yang hanya ditemukan dalam alpukat dapat melawan oksidasi tidak lengkap pada otot rangka dan pankreas untuk mengurangi resistensi insulin.

Baca Juga: Lumbung Dana dan PT Jasa Sarana Teken Kontrak Rp 10 Triliun untuk Bantu UMKM Pelanggan Jaringan Gas

Diabetes
Diabetes

Biasanya, oksidasi asam lemak memungkinkan tubuh membakar lemak. Tapi obesitas atau diabetes menghambat proses itu, yang mengarah pada oksidasi yang tidak lengkap.

Akibatnya, mitokondria, atau pembangkit energi di sel-sel tubuh, tidak dapat membakar asam lemak sepenuhnya.

Dalam studi tersebut, tim memberi makan tikus diet tinggi lemak selama delapan minggu untuk menginduksi obesitas dan resistensi insulin. 

Baca Juga: Bertandang ke Amerika, Menteri Luhut Bertemu Bos World Bank Bicara Omnibus Law

Selama lima minggu ke depan, mereka menambahkan AvoB ke dalam diet tinggi lemak setengah dari tikus.

Tikus yang diberi perlakuan memiliki berat yang jauh lebih sedikit daripada yang ada di kelompok kontrol, menunjukkan kenaikan berat badan yang lebih lambat. 

Hasilnya, tikus yang dirawat menunjukkan sensitivitas insulin yang lebih besar, yang berarti bahwa tubuh mereka mampu menyerap dan membakar glukosa darah dan meningkatkan respons mereka terhadap insulin.

Dalam sebuah studi klinis pada manusia, AvoB yang diberikan sebagai suplemen makanan untuk peserta yang makan makanan khas barat diserap dengan aman ke dalam darah mereka tanpa mempengaruhi ginjal, hati atau otot rangka. 

Baca Juga: BPOM Setujui Favipiravir dan Remdesivir Sebagai Obat Covid-19

Tim juga melihat penurunan berat pada subyek manusia, meskipun Spagnuolo mengatakan hasilnya tidak signifikan secara statistik.

Setelah menunjukkan keamanannya pada manusia, mereka berencana untuk melakukan uji klinis untuk menguji efektivitas AvoB dalam mengobati penyakit metabolik pada manusia.

Spagnuolo mengatakan uji keamanan membantu tim untuk menentukan seberapa banyak AvoB untuk dimasukkan dalam formulasi suplemen.

Dia mengatakan makan alpukat saja kemungkinan tidak akan efektif, karena jumlah alpukat B alami sangat bervariasi dalam buah.

 

Editor: Tommy MI Pardede

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x