Renungan Harian Katolik 20 Juli 2022: Proses yang Menyakitkan

- 19 Juli 2022, 19:35 WIB
Renungan Harian Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Hari Ini /Pixabay/Fotorech/


BERITA SUBANG - Renungan Harian Katolik 20 Juli 2022 lengkap Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bacaan Injil dan doa harian.

Bacaan Pertama pada Renungan Harian Katolik 20 Juli 2022 yaitu Yer. 1:1,4-10

Mazmur Tanggapan pada Renungan Harian Katolik 20 Juli 2022 yaitu Mzm. 71:1-2,3-4a,5-6ab,15ab,17

Bacaan Injil pada Renungan Harian Katolik 20 Juli 2022 yaitu Mat. 13:1-9

Berikut Renungan Harian Katolik 20 Juli 2022 seperti dikutip dari Renungan Harian Katolik:

Baca Juga: Oknum Polisi Di Duga Bekingi Perusahaan Batubara Sumsel, Pakar: Potensi KKN, Ganggu Integritas Polri

Kita punya harapan akan menjadi bagian dari tanah yang baik dan menghasilkan buahnya seratus kali lipat.

Impian dan harapan semua orang adalah berbuah yang berlipat-lipat. Namun kenyataan yang dihadapi adalah jangankan untuk berbuah, untuk bertahan hidup saja sering kali harus berjuang setengah hidup, setengahnya lagi mungkin hampir mati.

Untuk menjadi tanah yang subur dan menghasilkan banyak buah kiranya adalah sebuah perjalanan yang panjang.

Rasanya tidak mungkin menjadikan sebuah lahan menjadi tanah yang subur dan seketika itu juga menjadi lahan yang menghasilkan buah berlipat-lipat.

Ikuti kami di Google News.

***



Semua harus ada proses, tahap demi tahap. Kesetiaan menjalani proses dan mengikuti proses itulah yang banyak menentukan apakan akan menjadi tanah yang baik atau tidak.

Sebuah tanah bisa menjadi tanah yang subur dan siap menghasilkan banyak buah memerlukan sebuah proses. Mulai dari diambil batu-batu yang menghalangi kesuburan, dicabut rumput-rumput liarnya.

Baca Juga: Renungan Harian Katolik 19 Juli 2022: Relasi Dengan Allah

Tidak jarang proses itu adalah proses yang menyakitkan. Supaya menjadi tanah yang bisa ditanami saja sering kali lahan itu harus dibajak berulang kali. Jika bisa berbicara, kiranya tanah itu sudah berteriak kesakitan.

Dan memang itu adalah proses yang menyakitkan, proses membongkar kemapanan yang tidak membuat pertumbuhan yang baik. Itu harus terjadi supaya ada transformasi menjadi tanah yang subur.

 Pada dasarnya kita sudah dipilih menjadi lahan yang subur. Namun seringkali karena tidak diolah, kita justru menjadi tanah yang tandus, tanah gersang. Sekualitas apapun benih yang ditaburkan dalam diri kita, tidak akan bertumbuh dengan baik, bahkan justru mati sia-sia.

Proses manusiawi kita juga demikian, mungkin harus sampai merasa sakit untuk menjadi pribadi yang matang dan subur berkembang.

Bisa jadi kita memerlukan pembajakan yang berulang kali sampai diri kita siap untuk ditanami benih.

Doa Renungan Harian Katolik Hari Ini

Ya Allah kami mohon rahmatMu, agar kami mampu dan berani untuk dibongkar diri untuk menjadi lebih baik.

Kami mohon rahmat Tuhan agar kami mampu menerima sabda-Mu dan sabda itu berbuah dalam hidup kami.

Tolonglah kami agar dapat saling berbagi beban yang ringan, sebab kami semua adalah saudara dan saudari satu sama lain, dan Engkaulah Tuhan kami, selama-lamanya. Amin.

Demikian renungan harian Katolik hari ini.***

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x