Renungan Harian Katolik 16 Juli 2022: Jalan Cinta Kasih Allah

- 15 Juli 2022, 20:05 WIB
Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik /Flores Terkini/pixabay


BERITA SUBANG - Renungan Harian Katolik 16 Juli 2022 Lengkap Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bacaan Injil beserta Doa Harian.

Bacaan Pertama pada Renungan Harian Katolik 16 Juli 2022 adalah Mi 2: 1-5

Mazmur Tanggapan pada Renungan Harian Katolik 16 Juli 2022 adalah Mzm 10: 1-2, 3-4, 7-8, 14

Bacaan Injil pada Renungan Harian Katolik 16 Juli 2022 yaitu Mat 12: 14-21

Berikut Renungan Harian Katolik 16 Juli 2022 seperti dikutip dari Renungan Harian Katolik:

Baca Juga: Renungan Harian Katolik 15 Juli 2022: Gandum Rohani

Tuhan Yesus menunjukkan diri-Nya sebagai Sang Penyelamat bagi semua orang dan tempat perlindungan bagi semua orang yang berharap kepada-Nya.

St. Matius penginjil mengisahkan bahwa akibat tanda-tanda heran yang dilakukan-Nya, banyak orang menjadi percaya dan mengikuti-Nya dari dekat.

Yesus menyembuhkan segala penyakit yang mereka derita. Ia rela merendahkan diri-Nya melarang mereka untuk tidak memberitahukan kepada orang lain tentang segala mukjizat yang dilakukan-Nya.

Dia adalah Hamba Yahwe yang rendah hati dan menderita demi keselamatan semua orang. Yesus mengutip himne pertama tentang Hamba Yahwe yang menderita di dalam Kitab nabi Yesaya: “Lihatlah itu hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan.

Roh-Ku akan Kucurahkan atas Dia, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada sekalian bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak, suara-Nya tidak terdengar di jalan-jalan.

Baca Juga: Kejati DKI Masih Buru Tersangka Kasus Gratifikasi Pejabat Kemenkumham, Aspidsus: 12 Saksi Diperiksa

Himne Hamba Yahwe yang menderita ini terpenuhi dalam diri Yesus Kristus. Dialah wajah kerahiman Allah Bapa bagi semua orang. Namun Injil juga mengisahkan bahwa, banyak orang Farisi bersekongkol untuk membunuh-Nya. Apakah Yesus melawan mereka? Tidak.

Ia mengetahui rencana yang ada dalam hati mereka sehingga Ia menyingkir darinya. Sebenarnya, dengan kuasa yang ada pada-Nya, Yesus bisa saja melakukan sesuatu untuk menyingkirkan mereka.

Tapi Yesus mengetahui dan memahami bahwa orang-orang Farisi itu adalah orang-orang yang lemah secara rohani. Mereka tidak hidup menurut hukum Tuhan yang mereka ajarkan.

Mereka ibarat buluh yang patah terkulai, ibarat sumbu yang pudar nyalanya. Ia tidak “mematahkan” atau “memadamkan”, karena tujuan kedatangan Yesus adalah untuk menyelamatkan, bukan melenyapkan.

Allah adalah Penguasa yang lemah lembut, yang tetap menghendaki kebenaran, yang jatuh dalam dosa tidak dibinasakan-Nya, tetapi justru direngkuh-Nya agar selamat.

Kelemah-lembutan dan kebaikan Allah itu dinyatakan dengan sabda, ”Buluh yang patah terkulai tidakakan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang” (Mat. 12:20).

Maka kita dipanggil untuk terlibat dalam menghadirkan kasih dan kerahiman Tuhan kepada sesama yang lain. Marilah kita berjalan dengan saudara-saudari yang lain dalam jalan cinta kasih Allah.

Kita dipanggil untuk menempuhnya setiap hari dengan kesetiaan dan sukacita.

Inilah jalan belaskasih di mana kita menjumpai banyak saudara-saudari kita, yang mencari seseorang untuk menggandeng dan menjadi teman seperjalanan, membantunya menegakkan kembali buluh harapan yang patah terkulai, dan menjaga sumbu iman dan kasih agar tidak padam, tetap bernyala dan semakin bernyala serta menjauhkan diri dari sikap saling menyingkirkan satu dengan yang lain.

Doa Renungan Harian Katolik Hari Ini

Allah yang kekal dan kuasa, sering kami jatuh dalam hal-hal yang jahat dan dosa yang sama.

Insafkanlah kami ya Allah, agar kami tidak dicampakkan ke dalam kegelapan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Demikian renungan harian Katolik 16 Juli 2022.***

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x