Soal Kelangkaan Minyak Goreng, Ketua Fraksi Demokrat Jabar Asep Wahyuwijaya : 'Negara Sudah Kalah'

- 18 Maret 2022, 16:39 WIB
Ketua SC Musda Ke-V DPD Partai Demokrat jabar, Asep Wahyuwijaya saat memberikan keterangan./Lucky M Lukman/Galamedia
Ketua SC Musda Ke-V DPD Partai Demokrat jabar, Asep Wahyuwijaya saat memberikan keterangan./Lucky M Lukman/Galamedia /

BERITA SUBANG - Terus mengalir, komentar negatif terkait kelangkaan minyak goreng dan kinerja kabinet Presiden Joko Widodo, mengatasi harga bahan kebutuhan pokok.

Terbaru, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jawa Barat (Jabar) Asep Wahyuwijaya mengatakan, terkait kelangkaan minyak goreng yang terjadi di hampir seluruh daerah membuktikan jika pengelolaan negara sudah kalah dan bertekuk lutut di altar oligarki.

Kata Asep Wahyuwijaya, kelangkaan minyak goreng menjadi momentum yang tepat untuk masyarakat menyadari keadaan bangka Indonesia, yang disebutnya sedang tidak baik-baik saja.

Baca Juga: Soal Kelangkaan Minyak Goreng, Mendag M Lutfi: 'Mafia Minyak Goreng Manusia Rakus dan Jahat!', Cek Harga Migor

Asep Wahyuwijaya menuturkan, kekuatan oligarki saat ini sudah mengubah haluan ke minyak goreng hingga terjadi kelangkaan minyak goreng yang mengkhawatirkan.

Asep dari Demokrat mengatakan kekuatan oligarki ini awalnya hanya bermain pada penguasaan, pengendalian komoditas yang tidak dipahami dan bersentuhan langsung dengan urusan konsumsi publik.

Asep memberi contoh tambang dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh mereka.

Baca Juga: KSP Sudah Jamin Stok Migor di Pasar, Polisi Bilang Kawal, Kok Ibu-ibu Masih Menjerit Lihat Harga Migor?

"Sekarang malah sudah amat berani ketika minyak goreng yang menjadi kebutuhan pokok hampir seluruh warga Indonesia, pun bisa mereka kendalikan harganya," kata Asep Wahyuwijaya kepada PikiranRakyat-Depok.com pada Jumat, 18 Maret 2022 pada artikel berjudul Soroti Kelangkaan Minyak Goreng, Ketua Fraksi Demokrat Jabar: Negara Sudah Kalah.

Asep merasa hal yang terjadi di Indonesia sangat ironis, mengingat jutaan hektare hutan dibabat habis untuk keperluan penanaman sawit.

Baca Juga: KPPU Minta Kemendag Sampaikan Data Terkait Perilaku Persaingan Usaha Tidak Sehat Antarpelaku Minyak Goreng

"Sementara, hasil produksinya malah justeru menyesengsarakan rakyat. Setidaknya, ibu pertiwi pun rugi dua kali, rakyat sengsara dan hutan belantara hancur," ujar anggota legislatif dari dapil Kabupaten Bogor ini.

"Lalu, alih-alih melindungi rakyat dan lingkungannya, negara malah tak mampu berbuat apa-apa," katanya.

Sebelumnya Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi 'digoreng' oleh Anggota DPR dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI. 

Baca Juga: Diduga Eksportir Bawa Kabur Ribuan Minyak Goreng Kemasan Ke Luar Negeri, Ditengah Paceklik Migor

Pada rapat tersebut Mendag mengakui adanya mafia minyak goreng dan mengaku tidak bisa berbuat banyak melawan mafia minyak goreng yang menyebabkan minyak goreng langka.

Mendag mengklaim dirinya tidak akan menyerah oleh Mafia Pangan untuk memperjuangkan ketersediaan minyak goreng dengan harga yang murah.

"Saya pastikan saya tidak akan menyerah oleh mafia, spekulan, apalagi dalam keadaan harga-harga tinggi seperti ini," kata Mendag Lutfi.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Tak Lagi Rp14 Ribu Per Liter, Ibu Ibu Menjerit

Puluhan juta liter migor diselundupkan?

Mendag menduga ada puluhan juta liter minyak goreng diselundupkan keluar negeri melalui Jakarta, Medan, dan Surabaya, saat Harga Eceran Tertinggi (HET) masih ditetapkan Rp14.000 per liter untuk kemasan premium.

Dugaan itu muncul setelah Mendah Lutfi mendapati bahwa tidak menemukan ketersediaan minyak goreng di pasar maupun supermarket di Medan.

Meskipun data menunjukkan terdapat 25 juta distribusi minyak goreng ke kota tersebut beberapa waktu lalu.

*** (Pikiran Rakyat Depok/Diki Wahyudi)

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x