"Sementara, hasil produksinya malah justeru menyesengsarakan rakyat. Setidaknya, ibu pertiwi pun rugi dua kali, rakyat sengsara dan hutan belantara hancur," ujar anggota legislatif dari dapil Kabupaten Bogor ini.
"Lalu, alih-alih melindungi rakyat dan lingkungannya, negara malah tak mampu berbuat apa-apa," katanya.
Sebelumnya Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi 'digoreng' oleh Anggota DPR dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI.
Baca Juga: Diduga Eksportir Bawa Kabur Ribuan Minyak Goreng Kemasan Ke Luar Negeri, Ditengah Paceklik Migor
Pada rapat tersebut Mendag mengakui adanya mafia minyak goreng dan mengaku tidak bisa berbuat banyak melawan mafia minyak goreng yang menyebabkan minyak goreng langka.
Mendag mengklaim dirinya tidak akan menyerah oleh Mafia Pangan untuk memperjuangkan ketersediaan minyak goreng dengan harga yang murah.
"Saya pastikan saya tidak akan menyerah oleh mafia, spekulan, apalagi dalam keadaan harga-harga tinggi seperti ini," kata Mendag Lutfi.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Tak Lagi Rp14 Ribu Per Liter, Ibu Ibu Menjerit
Puluhan juta liter migor diselundupkan?
Mendag menduga ada puluhan juta liter minyak goreng diselundupkan keluar negeri melalui Jakarta, Medan, dan Surabaya, saat Harga Eceran Tertinggi (HET) masih ditetapkan Rp14.000 per liter untuk kemasan premium.
Dugaan itu muncul setelah Mendah Lutfi mendapati bahwa tidak menemukan ketersediaan minyak goreng di pasar maupun supermarket di Medan.
Meskipun data menunjukkan terdapat 25 juta distribusi minyak goreng ke kota tersebut beberapa waktu lalu.
*** (Pikiran Rakyat Depok/Diki Wahyudi)