BERITA SUBANG - Pakar Marketing Rhenald Kasali mengingatkan masyarakat tidak tergiur dengan maraknya promosi atau iklan investasi yang memamerkan harta dan uang sebagai modus untuk menarik investornya.
Menurut dia, saat ini Indonesia sedang mengalami ledakan investasi. Minat investasi yang tinggi itu dimanfaatkan orang orang tertentu untuk menarik investor dengan melakukan flexing.
Rhenald menjelaskan, flexing merupakan sebuah perilaku atau tindakan memamerkan kekayaan yang dimiliki seseorang kepada orang lain.
Baca Juga: OJK Larang 7 Investasi Bodong, Mulai Forex, Aset Crypto dan Robot Trading
Banyak orang yang di media sosial memamerkan barang-barang mewahnya seperti mobil, rumah, hingga gaya hidup untuk menunjukkan kesuksesannya.
Mereka seolah-olah untung besar dari bermain saham maupun komoditas yang lain, sehingga membuat banyak investor-investor baru tergiur.
“Mereka menunjukkan gaya hidupnya, rumah saya seperti ini, mobil saya seperti ini, padahal di belakang mereka ada broker yang membuat saudara-saudara akan diambil uangnya,” ungkap Rhenald Kasali saat memberi sambutan dalam acara Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi DIY di Royal Ambarukmo, Sabtu 29 Januari 2022.
Saat ini masih banyak broker-broker ilegal yang berkeliaran, menawarkan keuntungan besar yang sangat menggiurkan investor-investor baru.