Tiga Catatan Namarin untuk Pelabuhan Patimban: dari Nuansa Buru-buru hingga Kesiapan Operator

- 14 Desember 2020, 11:45 WIB
Menhub Budi Karya meninjau langsung Pelabuhan Patimban
Menhub Budi Karya meninjau langsung Pelabuhan Patimban /Dok. Kemenhub


BERITA SUBANG - National Maritime Institute (Namarin) memberikan tiga catatan penting bagi pemerintah terkait keberadaan Pelabuhan Patimban, di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Hingga hari ini belum ada kepastian kapan pelabuhan Patimban akan diresmikan. Namun, Kementerian Perhubungan sudah memberikan sinyal bahwa Pelabuhan Patimban akan segera diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat.

Direktur Eksekutif Namarin, Siswanto Rusdi mengatakan, ada tiga catatan yang diberikan terhadap pelabuhan yang digadang-gadang sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia itu.

Baca Juga: Ini Puisi 'Allahu Akbar' Gus Mus yang Dicatut Pendukung Fanatik Jokowi untuk Lawan FPI

1. Ada Nuanasa Terburu-buru

Ada nuansa terburu-buru (in a hurry) dalam pengoperasiannya, padahal terburu-buru berpotensi menciptakan inefisiensi.

Menurutnya, jangan sampai keberadaan Pelabuhan Patimban menjadi proyek yang gagal seperti halnya keberadaan Bandara Kertajati yang disebut-sebut sebagai bandara alternatif masyarakat Jawa Barat, tapi kini justru lebih banyak menganggur.

"Apa urgensi pengoperasian Pelabuhan Patimban dalam waktu dekat ini? Tidak ada kondisi yang mendesak bagi pemerintah untuk terburu-buru mengoperasikannya. Bila disebut-sebut menjadi gerbang keluar-masuk ekspor/impor, ia tidak akan terjadi dalam tiga atau empat tahun ke depan," tuturnya, Senin 14 Desember 2020.

Apalagi menurutnya, pandemi Covid-19 telah membuat aktivitas ekspor maupun impor cenderung mengalami penurunan. Selain itu, infrastruktur pendukung pelabuhan juga belum siap menjadi alternatif pintu gerbang ekspor-impor.

Halaman:

Editor: Sunardi Panjaitan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x