Tiga Catatan Namarin untuk Pelabuhan Patimban: dari Nuansa Buru-buru hingga Kesiapan Operator

- 14 Desember 2020, 11:45 WIB
Menhub Budi Karya meninjau langsung Pelabuhan Patimban
Menhub Budi Karya meninjau langsung Pelabuhan Patimban /Dok. Kemenhub

Baca Juga: Ienas Tsuroiya: Dear Pendukung Fanatik Jokowi, Kalau Kampanye Lawan FPI, Jangan Catut Nama Gus Mus

Di sisi lain, pengoperasian sebuah pelabuhan memerlukan pemahaman dan jam terbang yang bukan kaleng-kaleng. Pemahaman akan port operation yang cekak akan sangat memengaruhi kinerja pelabuhan/terminal. Taruhannya adalah efisiensi logistik yang digadang-gadang menjadi salah tagline Pelabuhan Patimban.

Selain itu, KSOP Patimban tidak memiliki anggaran untuk mengelola pelabuhan sebesar itu. Kantor ini tentu memerlukan anggaran tambahan untuk mengemban misi tambahan yang dibebankan oleh Kemenhub. Besar kemungkinannya tidak ada anggaran di kementerian untuk pengoperasian sementara Pelabuhan Patimban.

"Masalah SDM barangkali bisa diselesaikan dengan meminjam dahulu personil dari Indonesia Kendaraan Terminal (IKT/IPCC) atau perusahaan bongkar muat yang beroperasi di IKT. Bahkan, disampaikan sendiri oleh Menteri Perhubungan ketika melakukan inspeksi persiapan launching beberapa waktu lalu, akan terlibat juga professional asing dalam pengoperasian sementara Pelabuhan Patimban," tutur Siswanto.

Baca Juga: Bang Jago Pengancam Penggal Kepala Polisi Ditangkap

"Namun, bisa muncul komplikasi baru dari sini. Misalnya, bagaimana model kerja sama antara KSOP Pelabuhan Patimban sebagai regulator dengan IPCC/PBM sebagai entitas bisnis? Apakah jasa mereka dipakai secara gratis atau dibayar oleh regulator?" urainya.***

Halaman:

Editor: Sunardi Panjaitan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah