BERITA SUBANG - Baru-baru ini ada seorang mengaku jurnalis dari media bernama FNN, mempublikasikan video, yang mengklaim mewawancara beberapa orang saksi yang melihat peristiwa bentrok pendukung pimpinan FPI Rizieq Shihab dan anggota polisi di KM 50 jalan Tol Jakarta-Cikampek pada 7 Desember 2020 lalu.
Sang pembuat video, yang tadinya mempublikasikan kontennya di 'Bang Edy Channel' di Youtube, diketahui bernama Edy Mulyadi. Menurut penelusuran BeritaSubang.com, channel tersebut sudah tidak dapat ditemukan. Namun kini video kontroversial tersebut tayang di sebuah channel bernama MimbarTube.
Berdasarkan video tersebut, sang pengaku jurnalis tersebut terlihat berbicara pada lokasi KM 50, TKP kontroversial tersebut dan mengatakan: "Saya ada di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek saat ini dan menemui saksi yang berdiri dekat warung Dian."
Baca Juga: Menteri Desa Abdul Halim Iskandar Sebut Transmigran Sebagai Pahlawan NKRI
"Saksi mata ini menjelaskan ada satu mobil dipepet,dipalang maksudnya. Polisi banyak banget, sejak sore udah banyak banget. Ada 10 mobil 3 diantaranya mobil patrol dan katanya sejak sore sudah ada polisi," kata Edy dalam video tersebut.
Konten yang membuat kontroversi adalah ketika ia mengatakan bahwa saksi mata yang ditemui, yang diklaim duduk 8 meter dari tempat kejadian mengatakan tidak ada baku tembak.
"Jadi kalau polisi bilang ada baku tembak, sekali lagi si saksi mata yang tidak mau ditampilkan nama dan wajahnya mengatakan cuma ada dua kali tembakan, tidak ada tembak tembakan," ujarnya.
Walhasil, video buatan Edy Mulyadi tersebut menjadi sorotan publik.
Adalah seseorang yang mengaku Habib Husin Shahab, ketua dari sebuah organisasi bernama Cyber Indonesia yang bereaksi keras menuduh video Edy Mulyadi tersebut adalah berita bohong. Melalui akun Twitter pribadinya @HusinShihab, ia mengatakan: