Tak Mampu Sewa Ambulans, Asdar Gendong Jenazah Bayinya Pakai Motor

2 Februari 2022, 08:18 WIB
Tak Mampu Sewa Ambulans, Pria ini Gendong Jenazah Anaknya Pakai Motor /Instagram @kabarnegri

BERITA SUBANG - Sebuah video viral yang memperlihatkan seorang warga menggendong jenazah bayinya dengan menggunakan sepeda motor karena tak mampu bayar sewa ambulans.

Belakangan diketahui warga yang ada di video viral tersebut bernama Asdar (29) warga Kabupaten Sinjai. Video itu direkam Minggu 30 Januari 2022, kemudian diunggah di media sosial hingga viral.

Asdar menceritakan bahwa bayinya yang baru berusia tujuh bulan dan lahir secara prematur sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Sinjai.

Kemudian bayi tersebut dirujuk ke rumah sakit di Bone. Sayangnya, anaknya meninggal setelah menjalani perawatan medis.

Baca Juga: Respon Bahagia Ainun Najib Ketika Jokowi Memintanya Pulang

Semula, dirinya berniat menyewa mobil ambulans untuk mengantarkan jenazah anaknya di kediamannya. Pihak rumah sakit mematok harga sewa ambulans sebesar Rp700 ribu. Saat itu, Asdar yang bekerja sebagai buruh lepas hanya punya uang tunai sebesar Rp600 ribu.

Karena terdesak ingin segera memakamkan jenazah anaknya, Asdar kemudian berinisiatif membawa jenazah anaknya dengan menggunakan sepeda motor.

"Tidak mau diberi, kami sudah minta agar diberikan kebijakan, karena saat itu saya hanya pegang uang Rp600 ribu. Tapi, permintaan saya itu tidak dikabulkan. Makanya, saya putuskan gunakan motor saja," kata Asdar, Selasa 1 Februari 2022.

 Kronologi Kejadian

Sementara itu dikutip Instagram @kabarnegri,  bayi pasangan Asdar dan Juliatun Mariani ini diketahui lahir prematur. Anak mereka yang terlahir lebih awal dari jadwal semestinya dinyatakan meninggal dunia pada Minggu, 30 Januari 2022 waktu setempat.

Asdar yang merupakan warga Kabupaten Sinjai lantas meminta RSUD Pancaitana Bone untuk menyiapkan ambulans demi mengantar pulang jenazah bayinya.

Sebab, Kabupaten Bone dan Kabupaten Sinjai memiliki jarak tempuh sekitar 87 kilometer. Umumnya kedua daerah ditempuh selama kurang lebih 1,5 jam dengan memakai mobil.

 Baca Juga: Staf ahli Kominfo Henry Subiakto : Edy Mulyadi Tidak Bisa Dipidana

Namun permintaan Asdar berujung penolakan pihak rumah sakit sebab uang yang dimiliki Asdar untuk membayar biaya sewa ambulans kurang.

Asdar mengaku dimintai pembayaran biaya sewa senilai Rp700 ribu. Namun ia hanya mempunyai Rp600 ribu sehingga pihak rumah sakit menolak untuk mengantarkan jenazah sang bayi malang.

Dengan hati yang dirundung duka, Asdar terpaksa membawa pulang jenazah anaknya dengan menggunakan sepeda motor. Asdar lalu membawa pulang jenazah bayinya yang terlahir prematur sekitar pukul 21.00 waktu setempat.

Peristiwa yang dialami keluarga Asdar langsung menyita perhatian. Kolom komentar postingan Instagram itu dibanjiri warganet.

“Harusnya kemanusiaan lebih diutamakan dari segala rupa aturan.”

“Semoga ada perhatian lebih dari instansi terkait,” timpal yang lainnya.

“Uang diatas segalanya,” kritik warganet pedas.

“Miris,” kata warganet lainnya.

 Baca Juga: Setelah Edy Mulyadi Jadi Tersangka, Orang Sunda Minta Arteria Dahlan Diproses

 Tanggapan Pihak RS

Menanggapi kabar tersebut pihak rumah sakit berdalih ada miskomunikasi antara petugas rumah sakit dan pasien saat kejadian.

“Kami meminta maaf. Ada miskomunikasi antara pihak rumah sakit dan keluarga pasien,” ujar Kabag Administrasi Rumah Sakit Pancaitana Kabupaten Bone Fahruddin.

Menurutnya jarak tempuh rumah sakit dan rumah pasien memang cukup jauh. Setelah dihitung, biaya operasional mobil jenazah sekitar Rp700 ribu.

 Namun karena pasien mengaku tidak punya cukup uang, pihak rumah sakit mengizinkan, tetapi pasien keburu menolak. Sopir mobil jenazah diakuinya sempat mengejar pasien, tetapi Asdar tetap membawa jenazah anaknya dibawa menggunakan sepeda motor.

Bantuan

Kisahnya menarik perhatian berbagai pihak termasuk Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.

Andi mengutus tim untuk melayat ke rumah Asdar.

Tim Plt Gubernur Sulsel, Andi Alti diterima Asdar di lingkungan Batulappa, Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Selasa, 1 Februari 2022.

Andi Alti ditemani Kapolsek Sinjai Timur, AKP Andi Armadana. Pihak keluarga masih merasa sedih atas kehilangan sang bayi yang meninggal di usia 7 bulan.

“Terima kasih atas rasa empati Bapak Plt Gubernur Sulsel, bapak Andi Sudirman kepada keluarga kami. Semoga menjadi amal ibadah, Amin,” kata Asdar saat menerima bantuan dari Plt Gubernur Sulsel.

Terpisah, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan duka atas meninggalnya bayi pasangan suami istri, Asdar dan Juliatun Mariani.

“Kami turut berduka cita kepada keluarga bapak Asdar. Kita juga harap kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ujarnya.

Ia berharap, seluruh layanan kesehatan senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Apalagi pekerjaan di bidang kesehatan adalah pahlawan kemanusiaan.***

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler