Sedang di Investigasi di Singapura soal Jual Data, Muslim Pro Sampai Kutip Ayat Qur'an dalam Rilis

- 22 November 2020, 05:40 WIB
Screenshot akun Twitter resmi Muslim Pro Indonesia
Screenshot akun Twitter resmi Muslim Pro Indonesia /@MuslimProID/

BERITA SUBANG - The Personal Data Protection Commission, atau Komisi Perlindungan Data Pribadi Singapura, terkonfirmasi sedang menginvestigasi tuduhan kepada Muslim Pro, aplikasi populer buat umat Muslim, terkait berita mereka menjual datanya ke pihak militer Amerika Serikat.

Dikutip dari ZDNet, portal berita yang banyak memberitakan terkait keamanan siber, Jumat, 20 November 2020, PDPC, regulator Singapura tengah mengkonfirmasi kebenaran berita Motherboard, portal berita terafiliasi dengan Vice Media di Amerika Serikat.

PDPC kini tengah dalam proses menanyakan kepada pengembang aplikasi Muslim Pro, yakni Bitsmedia perusahaan asal Singapura. Muslim Pro adalah aplikasi populer yang telah di download 98 juta pengguna, tentunya adalah umat Muslim karena aplikasi ini menyediakan berbagai layanan untuk memudahkan umat Islam beribadah.

Baca Juga: Siapa Dibelakang Muslim Pro, Aplikasi yang Dituduh Jual Data 98 Juta Umat Muslim ke Militer AS

Regulator Singapura tersebut mengingatkan agar "pengguna berhati-hati saat memberikan berbagai izin terkait personal data mereka, dan harus paham bagaimana (data) itu digunakan. Kalau ragu, pengguna disarankan tidak mendownload atau menggunakan aplikasi tersebut.

Ternyata Data Digunakan Untuk Iklan

Pada jawaban resmi dirilis tanggal 19 November lalu terkait pemberitaan yang menghebohkan tersebut, Muslim Pro mengatakan bahwa "data yang dibagi kepada para mitra digunakan untuk tujuan umum seperti periklanan, di mana ini adalah sumber pemasukan utama agar kami dapat memberikan layanan gratis kepada para pengguna."

"Kami melakukan hal ini sepenuhnya dengan mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku. Kami juga menerapkan kebijakan tata kelola data yang ketat untuk memastikan data pengguna selalu terlindungi," tambahnya.

Baca Juga: Demi Jaga Kepercayaan, Muslim Pro Akan Putuskan Kerjasama Dengan Semua Data Partner Termasuk X-Mode

 Menjawab pertanyaan apakah Muslim Pro berbagi data pribadi pengguna dengan mitranya, aplikasi kontroversial tersebut mengatakan: "Dalam kondisi apapun kami tidak berbagi informasi pribadi sensitif para pengguna, seperti halnya nama, nomor telepon, atau email."

"Data yang dibagi bersama para mitra adalah data anonim, yang berarti data tersebut bukanlah data yang terkait dengan individu tertentu."

Lalu, siapa pihak ketiga yang berbagi data dengan Muslim Pro? Begini jawabannya:

"Kami bekerja sama dengan berbagai pihak ketiga terpilih dalam industri ini, termasuk sosial media, analisis data, dan mitra periklanan yang secara umum membantu mengembangkan produk dan layanan kami - tentunya semua dilakukan dengan konsen (izin) dari para pengguna kami."

Baca Juga: Mengapa Muslim Pro Kumpulkan Data Umat Muslim? Ini Penjelasan Resminya

Terkait pertanyaan apakah data pengguna aman di tangan Muslim Pro? Aplikasi tersebut mengklaim bahwa pengelola aplikasi berkomitmen untuk menghormati dan melindungi privasi pengguna sesuai dengan undang-undang dan peraturan privasi data global seperti GDPR (aturan data pribadi Eropa) dan CCPA (perlindungan privasi di AS).

Muslim Pro juga mengatakan akan terus memastikan keamanan data, "termasuk juga melalui audit oleh para pakar dari pihak ketiga yang independen."

Uniknya, dari hasil penelusuran Berita Subang pada link website resmi aplikasi ini, Muslim Pro mengutip ayat dalam Al Qur'an, yakni Al-Baqarah, Ayat 225 yang disertai Terjemahan Al Quran versi Kementrian Agama RI.

"Allah tidak menghukum kamu karena sumpahmu yang tidak kamu sengaja, tetapi Dia menghukum kamu karena niat yang terkandung dalam hatimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun."

- Al-Baqarah: Ayat 225 (Terjemahan Alquran Kemenag RI)

***

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x