"Ada beberapa perusahaan pertanian yang melakukan kerjasama dengan petani dengan menyediakan bibit dan bimbingan bertani yang baik. Penanaman dan perawatan dilakukan petani sampai panen, setelah panen hasilnya dibeli perusahaan atau langsung dikelola oleh bumdes," tutur Kang Akur.
"Perlu adanya inovasi dalam pengemasan hasil panen dengan membuat kemasan yang menarik sehingga memiliki nilai jual yang tinggi," tambahnya.
Dede, yang menjadi motor penggerak petani muda Subang di Rizky Farm menyampaikan bahwa ia bersama timnya sedang mengembangkan komoditas jambu air dengan berbagai varietasnya di atas hamparan tanah kebun seluas 1 hektare.
Menurutnya, jambu air mampu panen 4 kali dalam setahun, sehingga sangat potensial untuk dikembangkan dan memiliki nilai jual tinggi.
Pada kesempatan yang sama, Kades Panyingkiran -Heru, menyampaikan bahwa selain jambu air, Desa Panyingkiran juga rencananya akan mengembangkan buah alpukat.
Ia menilai jenis tanah di wilayah Purwadadi cocok untuk ditanami alpukat.
"Saya siap mendukung pengembangan jambu air dan alpukat, bahkan pemerintahan desa Panyingkiran akan dianggarkan bantuan dalam menunjang ketahanan pangan," imbuh Kades Panyingkiran pada kegiatan yang juga dihadiri Camat Purwadadi -Cucu Wahyu, Kapolsek Purwadadi, dan Danramil Purwadadi.***
Ikuti BeritaSubang.Com di Google News