Pada saat nanti berhasil diidentifikasi penyidik Polda Jabar, Anjas menduga, pemilik jejak tersebut yang diduga orang suruhan, akan membeberkan semua kronologi pembunuhan tersebut.
"Sesetianya dia pada seseorang, pasti dia nggak mau tersiksa sendirian. Pada saat ada yang ditetapkan sebagai tersangka, pasti dia akan berbicara dan mengungkapkan semua fakta," kata Anjas.
Anjas menduga, tim penyidik ingin mengumpulkan semua alat bukti. Ini untuk mendapatkan semua tersangka baik pelaku, dalang, orang-orang yang membantu, dan orang-orang yang mengetahui kasus pembunuhan Subang tersebut.
kepolisian punya strategi tersendiri untuk mengungkap jejak kasus pembunuhan Subang.
Hanya saja Anjas sedikit pesimistis bahwa strategi itu tidak akan berhasil. Sebab, penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sudah berjalan lebih dari tiga bulan. Selain itu, 55 saksi sudah diperiksa namun belum mengerucut pada satu nama tersangka.
"Tidak hanya Polda Jabar dan Polres Subang yang bekerja sama, tetapi juga sudah dibantu Mabes Polri. Disiapkan data A, B, C, termasuk otopsi. Namun hasilnya masih jauh dari yang diharapkan," kata Anjas.
Selain jejak yang masih misterius, Anjas menduga ada kendala lain yang membuat tim penyidik belum juga mengumumkan tersangka yang diindentifikasi sebagai pembunuh profesional.
Alasan pelaku diintensifikasi sebagai pembunuh profesional:
- Pelaku Tidak Membawa Ponsel
Pelaku diduga merupakan pembunuh profesional. "Pasalnya, tidak ditemukan jejak bahwa pelaku membawa ponsel. Jika ada jejak ponsel, maka sangat mudah untuk mengetahui titik koordinat pelakunya," kata Anjas.