Network
BERITA SUBANG - Pakar hukum pidana dari Fakultas Hukum Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung, DR Musa Darwin Pane mengakui, banyak pihak pasti kesulitan untuk mengungkap otak atau pelaku pembunuhan yang menewaskan ibu dan anak di Subang.
Seperti diketahui, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dilakukan secara keji sehingga menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Namun demikian, kata Musa Darwin Pane, terbuka kemungkinan aktor intelektualnya adalah orang dekat sedangkan pelakunya merupakan algojo bayaran.
Baca Juga: Ahli Forensik Sumy Hastry Jadi Harapan Masyarakat untuk Ungkap Kasus Pembunuhan Subang
"Kalau melihat dari pemaparan kepolisian kepada media masa, pelakunya lebih dari satu orang dan pembunuhan itu sudah direncanakan matang," ujar Musa Darwin Pane, belum lama ini.
Musa Darwin Pane berpendapat, perencanaan matang dan strategi eksekusi yang rapi dan nyaris u tanpa menghilangkan jejak hanya bisa dilakukan oleh seorang pelaku profesional.
"Bisa saja eksekutor nya pembunuh bayaran. Tapi otaknya pasti saja orang terdekat yang mengetahui gerak gerik korban," ujarnya.
Dijelaskan Musa Darwin Pane, berdasarkan teori kriminologi banyak bicara tentang kejahatan itu awalnya adalah niat kemudian ditindaklanjuti dengan adanya kesempatan.
Baca Juga: Tiga Kasus Pembunuhan Sadis di Subang Ini Masih Misterius, Salah Satunya Terjadi 2018
