Novel Baswedan Alih Profesi jadi YouTuber Antikorupsi

16 Oktober 2021, 08:40 WIB
Novel Baswedan menjadi YouTuber. Ia berbicara soal tudingan taliban terhadap dirinya. /YouTube Novel Baswedan

BERITA SUBANG - Mantan Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kini memilih beralih profesi sebagai YouTuber.

Novel Baswedan merupakan satu dari 57 pegawai yang dipecat KPK karena tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sehingga dianggap tidak Memenuhi Syarat (TMS) untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Novel Baswedan mulai aktif mengunggah video perdananya di YouTube pada Kamis 14 Oktober 2021. Akun YouTube Novel Baswedan disambut baik oleh pengguna media sosial (medsos).

Baca Juga: Diadu Domba Dengan Pangkostrad Dudung, Ngabalin Sebut Arief Zainurrohman Manusia Septic Tank

Hal itu terlihat dari subscriber Novel yang sudah mencapai 4.360 dalam kurun waktu satu hari.

Dalam unggahan Video YouTube perdananya diberi judul ‘Channel Resmi Novel Baswedan’. Jumat 15 Oktober 2021, video perdana Novel Baswedan tersebut sudah ditonton oleh 8.871 dan disukai oleh 2.600 pengguna YouTube.

Dia menjelaskan bahwa dirinya akan lebih banyak mengupas seputar permasalahan antikorupsi di akun YouTube miliknya. Sebab isu antikorupsi sangat penting dipahami oleh semua pihak.

“Isu antikorupsi isu yang sangat penting. Karena ketika bicara kemajuan negara, hampir selalu ada masalah korupsi di sana. Begitu juga dengan masalah penegakan hukum, bayangkan ketika penegakan hukum banyak terjadi korupsi maka ada ketidakadilan, ada pelanggaran HAM dan itu sering kali mengganggu kita,” kata Novel.

Baca Juga: 11 Siswa MTs Harapan Baru Ciamis Tewas Tenggelam Saat Susur Sungai

Novel pun menyatakan siap menceritakan dengan gamblang dan jujur pengalamannya selama menjadi pegawai. Dengan saluran YouTube-nya tersebut, dia berhadap bisa dapat lebih dalam mengungkap permasalahan korupsi, investigasi, hingga integritas kepada masyarakat luas.

“Saya berharap ini bisa bermanfaat dan kemudian bisa menginspirasi, begitu juga jalan untuk mengedukasi ataupun semangat kepada semua pihak yang ingin memberikan perhatian dan dukungan yang serius terhadap isu antikorupsi,” kata Novel.

Novel mengaku saat ini dirinya bisa lebih bebas untuk menceritakan pengalamannya di lembaga antirasuah. Mulai dari berbagai teror yang dihadapi ketika memberantas korupsi, hingga upaya-upaya penyingkiran pegawai berintegritas dari KPK.

“Saya dalam bekerja sebagai penyidik sering mengalami serangan-serangan di antaranya saya pernah diserang yang membuat mata saya buta. Mata kiri saya buta, mata kanan saya masih bisa melihat sebagian,” ungkap Novel.

Hanya saja, hal penting yang ingin saya sampaikan adalah kalian boleh membutakan mata saya tapi perjuangan memberantas korupsi harus tetap berjalan. Karena hukum tidak pernah buta.***

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler