HUT ke-10 RS PMC Pamanukan Gelar Peduli Yatim di Acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Semangat Baru Inovasi Baru

14 Oktober 2021, 18:42 WIB
Bupati Subang, H. Ruhimat (gunakan masker hijau) lakukan potong tumpeng pada acara HUT ke-10 RS PMC Pamanukan. /dok. Rizky Islami/RS PMC//

BERITA SUBANG - RS Pamanukan Medical Center (RS PMC) merayakan peringatan Hari Ulang Tahun ke-10 2021 dihadiri Bupati Subang H. Ruhimat, Kamis (14 Oktober 2021).

Pada kesempatan itu, RS PMC menghelat program sosial berbagi dengan anak yatim di acara Maulid Nabi Muhammad SAW, yang secara simbolis diserahkan Bupati Ruhimat.

Bupati Subang berharap RS PMC terus meningkatakan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Semoga RS PMC membawa keberkahan bagi pelayanan kesehatan masyarakat Subang," ucap Bupati Ruhimat dalam sambutannya.

Beragam kegiatan pun, baik secara internal maupun eksternal, digelar manajemen rumah sakit di bawah naungan PT. Asta Husada itu dalam rangka memaknai HUT ke-10 RS PMC.

Sesuai harapan Bupati Subang, kegiatan internal diadakan bertujuan memacu kinerja karyawan lebih bersemangat, memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Subang, sesuai tema yang diusung pada peringatan HUT RS PMC tahun ini: "Semangat Baru, Inovasi Baru".

Baca Juga: Vaksinasi Keliling Kab Subang 14-19 Oktober 2021: Berikut Jadwal dan Lokasi Vaksinasi

Direktur RS PMC, dr. Erythrinna Marcentia, M.M.RS, menuntut seluruh unsur yang terlibat di RS PMC melakukan beragam inovasi baru demi menunjang pelayanan maksimal terhadap pasien.

Seperti disampaikan Ketua Panitia Peringatan HUT ke-10 PMC, dr. Harry Nurfandi, melalui Ketua Pelaksanana, Apt. Rizky Islamy R, S.Far, seluruh rangkaian kegiatan dimaksudkan membangkitkan semangat baru melakukan inovasi layanan.

"Melalui tema kegiatan, "Semangat Baru, Inovasi Baru" diharapkan menimbulkan semangat baru bagi teman-teman di RS PMC, melakukan inovasi-inovasi baru untuk kemajuan RS PMC dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Subang," ucap Rizky kepada beritasubang.pikiran-rakyat.com, Kamis (14 Oktober 2021).

Beragam acara digelar dalam rangka HUT ke-10 rumah sakit yang berlokasi di Jl. Raya Rancasari KM 4,35 Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang itu.

"Secara internal, kami menggelar pelombaan-perlombaan antar unit layanan di RS PMC sejak minggu lalu, di antaranya lomba futsal, bulutangkis, dan tenis meja," imbuh Rizky.

"Kegiatan tersebut dilaksanakan agar menimbulkan suasana yang memacu semangat baru, sehingga kami lebih termotivasi melakukan inovasi baru dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pasien," tuturnya.

Selain itu, momen kebahagian berdirinya rumah sakit tipe C yang digagas dr. Bambang Rianto, Sp.M, bersama tujuh dokter senior lainnya di Kabupaten Subang, pada 2011 lalu, juga diperingati dalam bentuk kegiatan keagamaan yang dirangkai dengan kegiatan sosial.

Baca Juga: Ahli Forensik Sumy Hastry Jadi Harapan Masyarakat untuk Ungkap Kasus Pembunuhan Subang

HUT ke-10 PMC Pamanukan: gelar peringatan Maulid Nabi SAW sekaligus aksi sosial penyerahan bingkisan tali kasih kepada anak yatim.

"Kami juga menggelar acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pembagian paket tali kasih kepada anak yatim," kata Rizky.

Peringatan Maulid Nabi SAW berlangsung di halaman depan RS PMC dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan puluhan anak yatim.

Hadir memberikan tausiah, (Pimpinan Pondok Pesantren Yakafiyah, Curugreja - Sukasari) KH. Anwar Mubarok, S.Pd.I, menerangkan ketauladanan perilaku mulia Nabi Muhammad SAW untuk kita contoh.

Baca Juga: Siapakah Maman Yudia, Detua DPC PDIP yang Pernah Ziarah ke Makam Korban Pembunuhan di Subang? Ini Komentarnya

Kiai Anwar juga mengingatkan ihwal koreksi diri dalam melakukan ibadah, dan amalan memuliakan anak yatim.

"Koreksi diri, mawas diri, intropeksi diri, dalam beribadah kepada Allah SWT. Jangan lupa melakukan (sholat wajib) lima waktu. Orang yang cerdas adalah orang yang mau mengoreksi diri dalam beribadah dan beramal, untuk menjadi bekal nanti setelahnya mati," ucapnya.

Kiai Anwar kemudian membahas klasifikasi anak yatim terbagi tiga golongan.

"Jadi yatim itu terbagi tiga. Orang yang tidak punya bapak (meninggal), punyanya ibu, namanya yatim," kata Kiai Anwar dalam ceramahnya.

"Orang yang punya bapak tapi gak punya ibu (meninggal) namanya muqhta. Kalau tidak punya ayah dan ibu (keduanya meninggal) namanya lathim," imbuh kiai, seraya sesekali mengajak anak-anak yatim dihadapannya bersama-sama membaca surah-surah pendek Al Quran.

Alhamdulillah, lanjutnya, jika semua orang bisa peduli kepada anak yatim. Kepedulian kita adalah masa depan bagi mereka.

"Mereka perlu bantuan dari kita semua," tandas kiai.

"Makanya, saya sangat terimakasih sekali kepada RS PMC ini, telah memperhatikan anak yatim piatu," pungkas Kiai Anwar.***

 

Editor: Edward Panggabean

Tags

Terkini

Terpopuler