Perkuat Ketahanan Pangan Di Subang, Sang Hyang Seri Budidaya Bawang Merah Jelang Lebaran Dengan Gandeng PT AOA

9 Maret 2021, 01:18 WIB
Pemerintah tengah bergeliat dalam ketahanan pangan, melalui peningkatan produktivitas pertanian PT SHS kembangkan budidaya /Foto: Komunikasi Korporasi PT RNI/beritasubang.com/Doc. EP/


BERITA SUBANG - Pemerintah tengah bergeliat dalam ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian, dengan budidaya bawang merah guna mencukupi kebutuhan jelang puasa dan lebaran yang jatuh pada bulan April dan Mei 2021 mendatang.

Untuk memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok itu PT. SHS mengandeng PT. Alami Orion Agrotama (PT. AOA) melakukan budidaya bawang merah di komplek pertanian SHS di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Senin, 8 Maret 2021.

Baca Juga: Kapolres Subang AKBP Aries Kurniawan Widiyanto Larang Keras Anggota Kunjungi Tempat Hiburan Tanpa Surat Tugas

Kerjasama antara BUMN dengan PT AOA tersebut ditandai dengan penanaman perdana oleh Direktur Utama PT. Rajawali Nusantara
Indonesia (RNI) Persero sekaligus Ketua BUMN Klaster Pangan Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama SHS Karyawan Gunarso, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi, Direktur PT. AOA Artur Sahal Sihotang, Direktur Utama PT. Pertani (Persero) Maryono, serta pihak Kementerian Pertanian.

Dirut PT. RNI Arief Prasetyo Adi, mengaku mendukug penuh kerja sama antara SHS dengan AOA dalam budidaya penanaman bawang merah dengan memanfaatkan lahan pertanian milik PT. SHS.

Baca Juga: Berkunjung ke Sumba Tengah, Jokowi Bicara Food Estate, Pembangunan Waduk dan Ketahanan Pangan di NTT

Hal ini merupakan bentuk dukungan BUMN Pangan dalam memastikan ketersediaan komoditas pangan strategis.

“Kami terus konsisten berperan aktif dalam memastikan ketersediaan kebutuhan pokok khususnya menjelang hari besar keagamaan seperti puasa dan lebaran," kata Arief.

Kata dia, sebelumnya PT. RNI bersama anggota BUMN Klaster Pangan sudah memulai dengan memastikan ketersediaan beras melalui kolaborasi pengembangan Pilot Project Food Estate 1.000 hektar di Sukamandi
Subang, serta kerjasama penyerapan gabah antara SHS dengan Food Station.

Baca Juga: Terbitkan Permen LHK, Kawasan Hutan Bisa Jadi Food Estate

"Saat ini kami mulai masuk ke bawang merah, menyusul akan dipastikan ketersediaan gula yang sebentar lagi memasuki musim giling, serta ketersediaan daging sapi dan ayam,” ujar Arief.

Sementara itu Dirut PT. SHS Karyawan Gunarso menambahkan, sebagai langkah awal, kerja sama ini dilakukan dengan memanfaatkan lahan seluas 10 hektar dengan target produktivitas sekitar 12-13 ton bawang merah per hektar.

Ia menjelaskan, jenis bawang merah
yang dikembangkan adalah varietas Bima dengan masa tanam sekitar 65 hari. Ditargetkan panen perdana dilakukan pada awal bulan Mei 2021, sehingga dapat langsung memasok kebutuhan bawang merah di bulan puasa dan jelang lebaran.

Baca Juga: Kejaksaan Bersinergi Ke Intansi Penegak Hukum Dalam Penerapan Restoratif Justice Terhadap Korban Narkoba

“Kerja sama ini potensial untuk ditingkatkatkan, mengingat baik PT. SHS maupun AOA memiliki pengalaman yang baik dalam bidang budidaya dan pengembangan tanaman pangan," ujar Gunarso.

Di tengah kondisi pandemi yang belum sepenuhnya kembali normal ini, lanjutnya perlu ada kolaborasi antar BUMN dengan BUMN juga dari sektor publik guna membangun keniscayaan dalam mewujudkan tujuan ketahananpangan nasional.

"Kemudian guna memastikan penyerapan pasca panen maka kerja sama ini dirancang melalui skema yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, baik dari sisi budidaya, distribusi hingga penjualannya," papar dia.

Baca Juga: Kementan Perlu Dukung Pengembangan Kluster Ketahanan Pangan di Subang

Sedangkan, Kepala BKP Agung Hendriadi juga menegaskan bahwa, kolaborasi BUMN dan Swasta sangat penting dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya menjelang Bulan Puasa dan Lebaran, dimana harga
komoditas pangan seperti bawang merah biasanya melambung tinggi.

"Itu, diakibatkan meningkatnya kebutuhan masyarakat sementara ketersediaan bawang merah terbatas," tutur Agung.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh BUMN Klaster Pangan ini merupakan langkah yang baik dan harus mendapat dukungan penuh Pemerintah.

Baca Juga: Jaksa Agung Burhanuddin Pantau Pelaksanaan Suntik Dosis Vaksin Ke 2700 Pegawai Kejagung

Sekedar diketahui PT. RNI (Persero) merupakan BUMN yang saat ini
memprioritaskan aktivitas bisnisnya pada bidang pangan dalam rangka mendukung program pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional.

RNI bersama delapan BUMN pangan lainnya tergabung kedalam BUMN Klaster Pangan. PT. RNI sebagai Ketua Klaster, berperan aktif mendorong sinergi antar BUMN anggota Klaster Pangan guna mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, dan keberlanjutan pangan Indonesia.

Baca Juga: Berkunjung ke Sumba Tengah, Jokowi Bicara Food Estate, Pembangunan Waduk dan Ketahanan Pangan di NTT

Aktivitas bisnis PT. RNI memiliki 11 anak perusahaan yang bergerak dalam bidang agroindustri, alat kesehatan, serta bidang perdagangan dan distribusi dengan jaringan sebanyak 48 cabang yang tersebar di kota
besar seluruh Indonesia.

Sedangkan PT. SHS sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pertanian, khususnya dalam penyediaan benih . Selain itu juga bergerak dalam penyediaan sarana produksi pertanian, pengolahan hasil pertanian, serta penelitian dan pengembangan.

Baca Juga: Bupati Subang Teken MoU dengan Pangdam III Siliwangi terkait Program Ketahanan Pangan Nasional

Budidaya bawang merah itu dilakukan diatas lahan HGU milik PT. SHS seluas ±3.150 Ha di Sukamandi, yang didalamnya terdapat sawah irigasi. Ada 36 cabang yang tersebar di 6 Kantor Regional, dengan jaringan wilayah kerja di 440 kabupaten/kota.

PT. SHS sendiri membina sebanyak 529 kelompok tani dan 13.225 petani penangkar dengan total areal produksi 36.088 ha. ***

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler