Puluhan Warga Pamanukan Korban Banjir di Subang Terpaksa Jadi Pengemis, Menyambung Hidup dari Jalur Pantura

21 Februari 2021, 23:48 WIB
Ada warga yang terpaksa mengemis di jalur Subang pantura demi menyambung hidup akibat jadi korban banjir. Kondisi jalur Pantura di Subang yang macet berat akibat terdampak banjir. /Antara Foto/Novrian Arbi/

BERITA SUBANG - Puluhan warga Pamanukan turun ke jalan utama jalur Subang Pantura, Jawa Barat, tidak jauh dari lokasi Pelabuhan Laut Patimban, sejak beberapa hari lalu untuk meminta bantuan kepada para pelintas di jalan nasional Jakarta - Jawa Timur tersebut.

Mereka memulai aktifitas tersebut sejak subuh hingga menjelang waktu magrib.

Pamanukan sediri memang terletak tidak jauh dari lokasi Pelabuhan Laut Internasional Patimban, yang digadang-gadang bakal mendongkrak peningkatan perekonomian nasional.

Baca Juga: Banjir Susulan di Subang: Empat Desa Terendam Akibat Luapan Sungai Cigadung, Ada Warga Mengungsi ke Flyover

Namun wilayah ini kerap menjadi langganan banjir dan pemerintah daerah dikritik belum mampu menyelesaikan persoalan banjir yang memang rutin terjadi setiap tahunnya di kecamatan tersebut.

Di 2021, banjir di Subang terjadi dengan skala lebih besar dan sangat menyengsarakan warga.

Menurut pemantauan Berita Subang, puluhan warga laki-laki dan perempuan bahkan anak kecil usia 7 tahun hingga 9 tahun dan balita pun turut menemani orang tuanya yang akhirnya harus mencari solusi sendiri untuk sekedar menyambung hidup mereka mencari sesuap nasi untuk esok hari.

Baca Juga: Saat Subang Banjir Lagi, Menhub Sampaikan Pemangku Kepentingan Pelabuhan Agar Turut Pulihkan Ekonomi

Banjir susulan yang terjadi sejak sepekan lalu membuat warga semakin kehilangan kesempatan untuk beraktifitas memulihkan perekonomian keluarga.

Demi menyambung hidup mereka turun ke jalan untuk meminta belas kasihan dari para pengguna jalan.

Masitoh perempuan berusia 56 tahun warga Pamanukan, Subang mengatakan, hal itu terpaksa ia lakukan bersama warga lainnya di jalur nasional Jakarta - Jawa Timur tanpa menghiraukan resiko yang dihadapi.

Baca Juga: Banjir Lagi di Subang, Tanggul Sungai Cilamaya Jebol Desa Cilamaya Hilir, Kecamatan Blanakan Kebanjiran

"Banjir (berlangsung) sudah dua minggu. Bantuan juga tidak tiap hari dapat, kadang dapat kadang tidak. Jadi ibu gak bisa cari nafkah. Terpaksa minta-minta," ucap Masitoh.

"Ya kami sih ingin banjir segera hilang," imbuhnya di Pamanukan kepada Berita Subang, Minggu malam Tanggal 21 Februari 2021.

Di waktu yang sama ketika warga di Subang kebanjiran lagi, pada Sabtu, 20 Februari 2021, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berbicara di sebuah rakernas dan webinar nasional dengan tema "Peran Pelabuhan Sebagai Katalisator Pemulihan Perekonomian Setelah Pandemi COVID-19".

Baca Juga: Rumah Emak Sarifah, Korban Banjir di Pagaden, Subang Baru Diperbaiki, Sekarang Sudah Terendam Lagi!

Dalam rakernas tersebut Menhub berharap para pemangku kepentingan pelabuhan laut ikut berperan aktif bersama pemerintah untuk memulihkan perekonomian nasional yang kini terdampak pandemi Covid-19.

Saat investor dan pemerintah berbicara investasi proyek triliunan untuk membangkitkan perekonomian nasional, beberapa warga di kota tuan rumah Pelabuhan Patimban tengah sibuk mengemis demi menyambung hidup. ***

 

Dapatkan berita Subang terkini dengan mengikuti Facebook Fanpage Berita Subang disini.

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler