Said Didu Bicara Soal Nasib Anies: Usul Lockdown Dihardik, PSBB Dimaki, Kini Diperiksa Polisi

- 19 November 2020, 17:00 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/11/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan terkait pelanggaran protokol kesehatan pada acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat yang menimbulkan kerumunan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/11/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan terkait pelanggaran protokol kesehatan pada acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat yang menimbulkan kerumunan. /ANTARA FOTO / Hafidz Mubarak A

BERITA SUBANG - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu menyoroti nasib Gubernur DKI Jakarta yang diperiksa Diskrimum Polda Metro Jaya terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan di acara pernikahan anak Habib Rizieq.

Menurutnya, Anies memang selalu menjadi sasaran kritik dan bully dari kelompok tertentu karena apapun yang dilakukan oleh Anies akan salah. Sejak awal pandemi, kata Said Didu, Anies selalu menjadi sasaran makian dan hardikan dari orang-orang tertentu.

"Nasib Anies. Saat ingin lockdown Jakarta engkau dihardik. Saat PSBB ketat engkau dimaki. Saat New Normal dan ada kerumunan tanpa izin engkau, engkau diperiksa polisi. Mungkin namamu sebaiknya diganti menjadi LA SALAH (apapun salah)," tulis Said Didu dikutip dari akun Twitternya @msaid_didu, Kamis, 19 November 2020.

 

Baca Juga: 5 Kritik Publik ke Polisi Karena Periksa Anies Baswedan

 

Dijelaskannya, Anies sudah mulai menjadi sasaran makian dari pihak-pihak tertentu karena mengusulkan lokcdown untuk wilayah DKI Jakarta kepada pemerintah pusat. Usulan tersebut memang sempat menjadi pembicaraan banyak pihak karena mengundang pro dan kontra. Saat itu, sejumlah negara sudah mengeluarkan kebijakan untuk mengunci (lockdown) negara dari wisatawan asing.

Pihak-pihak yang mengkritik Anies mengatakan, kebijakan lockdown akan mematikan perekonomian karena aktivitas ekonomi tidak bisa berjalan atau berhenti total. Sehingga kebijakan tersebut dinilai tidak masuk akal. Bahkan pemerintah pusat pun menolak usulan lockdown yang disampaikan Anies.

Halaman:

Editor: Sunardi Panjaitan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x