BERITA SUBANG - Pemeriksaan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam kegiatan Habieb Rizieq Shihab masih terus menjadi perbicangan publik.
Pro dan kontra tidak terhindarkan karena banyak pihak yang menilai pemeriksaan itu terlalu politis. Namun, banyak juga yang mendukung langkah polisi seraya mengkritik Anies Baswedan yang justru membiarkan pelanggaran terhadap protokol kesehatan terjadi.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini 5 hal yang dikritik masyarakat terkait pemeriksaan Anies Baswedan oleh Diskrimum Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Anies Baswedan Diperiksa Polisi, Kepala Daerah yang Lain Kapan?
1. Terlalu Politis
Pemeriksaan terhadap Anies Baswedan dinilai terlalu politis, alih-alih untuk menjalankan proses hukum. Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengatakan pemeriksaan terhadap Anies Baswedan penuh dengan kejanggalan dan lebih kuat nuansa politiknya.
Hal ini tidak terlepas dari persaingan menuju Pilpres 2024. Anies menurutnya, merupakan sosok yang mempunyai peluang cukup besar untuk dimaju di Pilpres 2024. Dan sejak awal, Anies sudah memilih "jalan" yang berbeda dengan pemerintah pusat.
Hal senada juga disampaikan oleh Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin. Din menilai, pemeriksaan tersebut alih-alih untuk menjalankan proses hukum, tapi merupakan sesuatu yang tidak wajar dan lebih bernuansa politik.