Network
BERITA SUBANG - Proses hukum penanganan perkara Ferdy Sambo terkait pembunuhan berencana Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat itu terkesan lambat, tak ayal membuat pertanyaan kalangan masyarakat. Meski, hal itu menyangkut trust atau kepercayaan terhadap institusi penegak hukum tersebut.
Kepala Kantor Sekretariat Presiden Moeldoko menilai lambatnya penanganan kasus Ferdy Sambo itu dimungkinkan sudah dipahami oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Mungkin teman-teman tidak sabar, kenapa tidak terlalu cepat dan itu saya pikir sudah dipahami Pak Kapolri," kata Moeldoko seperti ditayangkan di YouTube Pikiran Rakyat Media Network, (PRMN), Jakarta, Sabtu 17 September 2022.
Baca Juga: Isteri Ungkap Kebiasaan Bejat Kuat Maruf Doyan ke Pelacuran Hingga Jarang Nafkahi Keluarga
Namun Moeldoko tidak mau berspekulasi alasan teknis penyidikan oleh Tim Khusus Mabes Polri dan penelitian oleh jaksa peneliti Kejaksaan Agung terkait belum masuknya berkas ke meja hijau. Sebelumnya, penyidik baru melimpahkan berkas perkara tahap I terhadap lima tersangka kasus pembunuhan Brigadir J ke Jaksa Penuntut Umum.
"Saya tidak mau memasuki area teknisnya, karena itu bukan bagian saya, tetapi petunjuk presiden sudah sangat clear (jelas) kepada Kapolri. Segera dituntaskan dan transparansi," tutur Moeldoko.
Dijelaskan mantan Panglima TNI, itu kebijakan besar Presiden Jokowi seperti itu karena ini berkelanjutan dengan trust (kepercayaan) terhadap institusi yang saat ini sedang menghadapi situasi seperti itu. Menyusul peristiwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang dilakukan oleh Ferdy Sambo dengan lima tersangka lainnya.
Baca Juga: Dituding Kawal Hingga Terima Suap dari Ferdy Sambo, Komnas HAM Tantang Pembuktian
"Jadi saya pikir Pak Kapolri memahami apa yang diungkapkan Pak Presiden dan tahapan-tahapan itu sudah mulai transparansi muncul berikutnya," ucap Moeldoko.
