Dalam kesempatan itu Ba’asyir diminta hadir dan menyampaikan pendapatnya saja.
“Jadi bukan menjadi pengisi resminya,” kata Ba’asyir.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Iim ini mengatakan bahwa kejadiannya di Solo, lebih tepatnya di dalam pondok pesantren Al Mu’min Ngruki.
“Saya lupa acaranya apa, tapi itu acara ngobrol bersama,” katanya.
Terkait apa yang disampaikan Ba’asyir tentang pandangannya mengenai Pancasila, Iim mengatakan bahwa ayahnya sudah lama bersikap seperti itu.
“Sejak di penjara pun sudah seperti itu,” katanya.
Dapatkan berita terkini, informasi terbaru dan kabar terkini dari BeritaSubang.com melalui Google News.
***