Network
BERITA SUBANG - Pemimpin Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Baraja pernah terlibat dalam sejumlah aksi terorisme di Tanah Air, diantaranya pengeboman Candi Borobudur tahun 1985.
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan dalam konferensi pers mengenai penangkapan Abdul Qadir Baraja di Polda Metro Jaya, Selasa 7 Juni 2022.
"Pernah ditahan terkait kasus terorisme pada Januari 1979 dan pengeboman Candi Borobudur di tahun 1985 serta memiliki kedekatan dengan kelompok Radikal," kata Zulpan kepada wartawan, Selasa 7 Juni 2022.
Baca Juga: Khilafatul Muslimin Anti Pancasila, Sebut Demokrasi Perlu Senjata
Zulpan menegaskan, penangkapan hingga penahanan Abdul Qadir ini tidak hanya berkaitan dengan aksi konvoi khilafah yang viral beberapa waktu lalu di Cawang, Jakarta Timur.
Menurut Zulpan, terdapat juga sejumlah perbuatan melawan hukum dan tindak pidana yang dilakukan Abdul Qadir dan kelompok Khilafatul Muslimin.
"Polda Metro Jaya menemukan beberapa perbuatan melawan hukum atau tindak pidana yang dilakukan ormas tersebut. Jadi tidak hanya melihat dari konvoi rombongan siarkan khilafah pada tanggal 29 Mei 2022 di Jakarta Timur," jelasnya.
Baca Juga: Punya Dana Besar, Polda Bakal Selidiki Asal Usul Uang Khilafatul Muslimin
Seperti diketahui, Abdul Qadir Baraja ditangkap penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya di pusat markas Khilafatul Muslimin yang berlokasi di Bandar Lampung. Penangkapan terhadap Abdul Qadir ini terkait aksi konvoi puluhan motor yang dilakukan kelompok Khilafatul Muslimin di Cawang, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
