Profil dan Biodata Edy Mulyadi, Caleg PKS yang Diduga Menghina Kalimantan

- 24 Januari 2022, 14:19 WIB
Edy Mulyadi meminta maaf karena ucapannya mengenai Kalimantan.
Edy Mulyadi meminta maaf karena ucapannya mengenai Kalimantan. /Tangkapan layar/YouTube/BANG EDY CHANNEL/


BERITA SUBANG - Edy Mulyadi kini menjadi perbincangan publik terkait pernyataan terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Edy Mulyadi yang merupakan mantas caleg PKS diduga menghina masyarakat Kalimantan karena menilai lokasi IKN di Kalimantan merupakan tempat jin buang anak.

Tak hanya itu, Edy Mulyadi juga diduga menghina Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang merupakan Ketum Partai Gerindra.

Baca Juga: Staf ahli Kominfo Henry Subiakto : Edy Mulyadi Tidak Bisa Dipidana

Tak tanggung-tanggung, Edy Mulyadi menyebutkan Menteri Pertahanan Prabowo sebagai macan yang jadi meong dalam kaitan pemindahan IKN ini.

Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, Edy Mulyadi kini bekerja sebagai wartawan dan bergabung di media FFN atau Forum News Network.

FNN merupakan portal berita milik PT Forum Adil Mandiri yang sebelumnya dikenal dengan nama Majalah Keadilan.

Baca Juga: Barbuk Hilang, Kuasa Hukum Sebut Edy Mulyadi Teledor Hingga Kehilangan Ponsel

Edy mengawali kariernya sebagai wartawan di Harian Neraca tahun 1990 hingga tahun 1998. Setelah itu Edy Mulyadi sempat hijrah ke Media Indonesia, namun tidak berlangsung lama.

Eddy Mulyadi terdaftar di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sejak 22 Mei 1995.

Eddy yang lahir di Jakarta, 8 Januari 1966 bergabung sebagai penulis di kolom Kompasiana sejak 2014.

Edy menulis di kolom keterangan profilnya sebagai seorang jurnalis, media trainer, dan konsultan/praktisi PR. Eddy Mulyadi juga pernah bekerja konsultan kehumasan bagi Rizal Ramli.

Edy juga memiliki channel Youtube dengan nama ‘Bang Edy Channel’ yang dibukanya sejak 2015. Melalui tulisan di Kompasiana dan postingan video di channel Youtube-nya, Edy kerap melontarkan kritikan atas kinerja pemerintahan Jokowi.

Tahun 2019, Edy terjun ke dunia politik dengan menjadi calon anggota legislatif DPR dari PKS.

Saat itu, dia bertarung di daerah pemilihan DKI Jakarta 3, yang mencakup Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

Sayangnya, Edy gagal lolos ke parlemen. Setelah Pileg 2019, Edy tidak aktif lagi di PKS.

Nama Edy Mulyadi juga sempat mencuat ke publik karena membuat konten YouTube berupa kesaksian baku tembak pengawal Rizieq Shihab dengan polisi.

Baca Juga: Ini Alasan Subyektif dan Obyektif Penahanan Edy Mulyadi

Melalui kanal YouTube-nya, Edy mengunggah konten berjudul "Laporan Langsung Dari TKP Ditembaknya 6 Laskar FPI DI Tol KM 50" pada 9 Desember 2020.

Dalam konten tersebut, dia membeberkan hasil reportasenya di lokasi tol Jakarta-Cikampek km 50, termasuk waktu dan cara polisi menghentikan pengawal Rizieq.

Edy Mulyadi telah dilaporkan Forum Pemuda Lintas Agama Kalimantan Timur ke Polresta Samarinta pada Minggu 23 Januari 2022.

Forum ini terdiri dari GP Ansor, GAMKI, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Pemuda Hindu, Pemuda Konghucu di Provinsi Kalimantan Timur.

Menurut mereka, penyataan Edy Mulyadi merupakan bentuk ujaran kebencian dan telah melukai perasaan dan hati masyarakat Penajam Paser Utara (PPU) dan Kalimantan.

Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Sulawesi Utara (Sulut) Conny Lolyta Rumondor sudah melaporkan Edy Mulyadi ke Polda Sulut atas dugaan tindak pidana penghinaan terhadap Prabowo. ***

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x