Paksa Penyandang Tunarungu Bicara Tanpa Alat Bantu Dengar, Mensos Risma Tuai Kritik

- 3 Desember 2021, 11:14 WIB
Stefan (kiri) bersama Tri Rismaharini
Stefan (kiri) bersama Tri Rismaharini /YouTube/Kemensos RI

Melihat hal itu, salah seorang perwakilan Gerakan untuk Kesejahteraan tunarungu Indonesia (Gerkatin), Stefanus naik ke panggung.

Baca Juga: Prabowo Subianto Digugat Kader Gerindra Rp1 Triliun

"Ibu. Mohon maaf, saya mau berbicara dengan ibu sebelumnya. Anak tuli itu memang menggunakan alat bantu dengar, tapi tidak untuk kemudian dipaksa bicara," ujar Stefanus.

"Saya ingin menyampaikan, bahasa isyarat itu penting bagi kami, bahasa isyarat itu adalah seperti mata bagi kami, mungkin seperti alat bantu dengar," kata dia.

Mendengar penjelasan tersebut, Risma lantas menjelaskan tidak bermaksud mengurangi peran bahasa isyarat untuk para penyandang disabilitas.

Politisi PDIP itu ingin para penyandang disabilitas memaksimalkan mulut dan telinga, dan mata sebagai pemberian Tuhan.

"Yang ingin ibu ajarkan kepada kalian, terutama anak-anak yang menggunakan alat bantu dengar tidak mesti dia bisa, tidak mesti bisu. Jadi karena itu kenapa ibu paksa kalian untuk bicara? Ibu paksa memang, supaya kita bisa memaksimalkan pemberian Tuhan kepada kita, mulut, mata, telinga," papar Risma.

Banyak netizen mengaku kaget cara Mensos Risma berdalih. Mereka kemudian mengkritik bahwa seharusnya seseorang sepenting Mensos harus bisa memahami orang lain.***

Halaman:

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah