TePI Sebut Prof. Jimly dan Maruara Cocok Menduduki Kabinet Jokowi

- 20 April 2021, 13:46 WIB
Kolase Maruarar Sirait (kiri) dan Prof. Jimly Asshiddiqie (kanan)
Kolase Maruarar Sirait (kiri) dan Prof. Jimly Asshiddiqie (kanan) /Tangkap layar YouTube parlementv dan FHUI/beritasubang.com


BERITA SUBANG - Reshuffle Kabinet II di periode kedua Presiden Joko Widodo sudah ramai jadi topik perbincangan. Kasak-kusuk politik pun sudah berlangsung.

Begitu dibilang Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi Indonesia) Jeirry Sumampow dalam keterangannya, Jakarta, Selasa, 20 April 2021.

"Ada orang yang sudah "dipanggil langsung" tapi ada juga yang "ditawarkan" langsung, baik oleh Parpol maupun kelompok. Begitu juga, banyak nama sudah muncul dan dimunculkan di permukaan," ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Bakal Reshuffel Kabinet di Bulan Ramadan Ini, Joman Beberkan Lima Menteri yang Diganti

Tentu kata dia semua itu disampaikan dengan berbagai pertimbangan dan kepentingan masing-masing. Namun, keputusan tetap di tangan Presiden sebagai pemenang hak prerogatif.

"Saya berharap, semoga semua dinamika ini tak makin membuat "pusing" Presiden Jokowi dan lalu "gagal fokus" untuk tujuan yang lebih substansial. Semoga Presiden Jokowi tak terpengaruh kuat oleh kepentingan politik yang mungkin tersembunyi dibalik banyak usulan nama itu," tutur dia.

Baca Juga: Perombakan Menteri Menguat, Ngabalin Sebut Jokowi Tak Punya Ketergantungan, Reshuffel Pekan Ini

Jeirry berpesan tetap fokus pada upaya memperkuat kabinet dengan orang yang tepat agar bisa kerja efektif dan cepat bagi pencapaian visi dan misi Presiden. Tetap menggunakan kriteria yang rasional dan objektif agar mampu memilih orang yang baik dan tepat.

"Kalau bicara soal apa saja yang mempengaruhi reshuffle kali ini, bagi saya, paling tidak ada beberapa hal," kata dia.

Baca Juga: Pengamat Sebut Pembentukan Kementerian Baru Dan Pengabungan 2 Kementerian Momentum Jokowi Evaluasi Kabinet

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah