Dikongres XXXI HMI Tahun 2021, Jokowi Percaya HMI Bisa Jadi Lokomotif di Era Hiperkompetisi

- 17 Maret 2021, 14:31 WIB
Kolase Presiden Jokowi saat membuka Kongres XXXI HMI Tahun 2021 secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Rabu, 17 Maret 2021.
Kolase Presiden Jokowi saat membuka Kongres XXXI HMI Tahun 2021 secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Rabu, 17 Maret 2021. /Foto: BPMI Sekretariat Presiden.doc/beritasubang.com//

 

BERITA SUBANG - Presiden Joko Widodo percaya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bisa menjadi lokomotif dalam kemajuan bangsa dan siap berkompetisi dalan era hiperkompetisi.

"Saya percaya HMI bisa menjadi lokomotif kemajuan bangsa dan lebih aktif menyiapkan, melahirkan, SDM-SDM unggul serta pemimpin-pemimpin masa depan yang akan mengantarkan bangsa ini siap berkompetisi dalam era hiperkompetisi," kata Jokowi saat membuka Kongres XXXI HMI Tahun 2021 secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Rabu, 17 Maret 2021.

Pada kongres yang digelar di Surabaya pada 17 - 22 Maret 2021 mendatang mengusung tema "Merajut Persatuan untuk Indonesia Berdaulat dan Berkeadilan".

Baca Juga: Ini Kisah Nurdin Abdullah, Ingatkan Pesan Jokowi Soal Amanah Saat Pelantikan 11 Kada, Malamnya kena OTT KPK

Jokowi memandang bahwa HMI merupakan organisasi yang banyak melahirkan tokoh umat dan para pemimpin bangsa yang berkontribusi pada ladang pengabdian yang luas dan beragam. Banyak sekali kader-kader HMI yang kini menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam Kabinet Indonesia Maju.

"Tetapi tantangan kita ke depan semakin besar. Kita tahu saat ini kita berada di era disrupsi dengan perubahan yang sangat cepat. Kita tidak boleh terpaku hanya pada kebesaran-kebesaran masa lalu," ujar Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Lantik Dewan Pengawas dan Direksi BPJS, Inda Deryanne Hasman Sah Jabat Anggota Dewas BPJS Kesehatan

Di tengah kemajuan dan perubahan zaman, serta mengingat potensi yang dimiliki segenap kader HMI, Presiden Jokowi berharap agar HMI mampu meneruskan dan mewujudkan cita-cita besar para pendiri untuk menyelaraskan keislaman dan keindonesiaan, memperkokoh persatuan bangsa di tengah keberagaman, dan menjadi pilar penyokong integrasi bangsa.

Tentunya upaya-upaya tersebut harus sesuai dengan semangat pembaruan, adaptif dan lincah terhadap perubahan, serta cepat dan cerdas dalam bertindak.

Halaman:

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah