SBY Dituding Rekayasa Kongres Partai Demokrat, Jhoni Allen : AHY di Puncak Gunung Tapi Tak Pernah Mendaki

- 1 Maret 2021, 16:07 WIB
Jhonny Allen Marbun diduga terlibat dalam kudet Partai Demokrat Pimpinan AHY.
Jhonny Allen Marbun diduga terlibat dalam kudet Partai Demokrat Pimpinan AHY. /dpr.go.id

BERITA SUBANG - Perseteruan di internal Partai Demokrat semakin memanas. Setelah sebelumnya SBY dituding terkait kudeta terhadap Anas Urbaningrum tahun 2010 silam oleh Jhoni Allen Marbun , SBY disebut juga merekayasa jalannya Kongres IV tahun 2015 di Surabaya, agar menjadi calon ketua umum tunggal Partai Demokrat.

Jhoni menilai, dalam hal ini SBY telah mengingkari janjinya sendiri pada kongres sebelumnya, yang mengatakan bahwa SBY hanya akan meneruskan sisa kepemimpinan Anas Ubaningrum, sampai dengan 2015.

Ia kemudian diperintahkan oleh SBY untuk membujuk Marzuki Alie yang saat itu menjabat ketua DPR RI untuk tidak maju sebagai kandidat Ketua Umum Partai Demokrat, karena pada Kongres kedua 2010 memperoleh suara kedua terbesar setelah Anas Ubaningrum.

Baca Juga: Buntut Dipecat Partai Demokrat, Jhoni Allen Tuduh SBY Pernah Kudeta Anas Urbaningrum 2010 Silam

"Yang paling meresahkan, para ketua DPD dan DPC seluruh Indonesia adalah membuat aturan organisasi yang mengamputasi hak DPD dan DPC dengan mengambil mengambil iuran anggota fraksi DPRD provinsi dan kabupaten/kota untuk sebagian disetor ke DPP dan hak-hak penentuan kepala daerah tanpa ada pertanggungjawabannya," jelas Jhoni.

Kemudian Jhoni juga mengatakan bahwa SBY kembali merekayasa kongres V tahun 2020 di Jakarta.

Jhoni mengungkapkan tidak pernah ada pembahasan dan penetapan tata tertib acara, yang di mana salah satunya memuat syarat pemilihan ketua umum.

Bahkan SBY juga tak menyampaikan laporan pertanggungjawaban sebagai ketua umum periode 2015-2020.

Baca Juga: Menohok Ucapan SBY: Not For Sale, Deklarator dan Sayap Partai Demokrat Turun Gunung Kawal AHY Tolak KLB

Ia menambahkan bahwa Kongres V yang digelar secara cepat itu bertujuan mengukuhkan putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai ketua umum hingga hari ini.

"Makanya AHY berada di puncak gunung tapi tidak pernah mendaki. Oleh sebab itu AHY selaku ketua umum tidak tahu cara turun gunung, sehingga Bapaknya, SBY yang saya hormati, menjadi turun gunung. Inilah yang saya sebut krisis kepemimpinan," ujar Jhoni Allen Jhoni Allen, dikutip dari video yang di upload di kanal Youtube netizen bernama Sidoel Jak.

Kemudian kata Jhoni, pada Kongres V tersebut terjadi pengusiran terhadap peserta kongres yang tak memiliki hak suara.

"Semestinya semua peserta kongres memiliki hak bicara. Karena Hak Suara hanya digunakan pada saat pemilihan ketua umum atau terjadi perbedaan pendapat," ucap Jhoni.
Ia pun menganggap SBY telah mendesain ketua-ketua DPD Demokrat seluruh Indonesia untuk mendeklarasikan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono, menjadi ketua umum.

Baca Juga: Antara Partai Demokrat not for Sale , Komentar SBY Obat Itu Rasanya Pahit, dan Ossy Dermawan Bilang Ada 'Calo'

Jhoni Allen pun menyerukan kongres luar biasa Partai Demokrat. Ia menilai kongres luar biasa menjadi solusi untuk mengembalikan Demokrat menjadi partai demokratis, terbuka, dan modern.

Pendiri dan kader senior Partai Demokrat dalam beberapa kesempatan memang telah menyatakan bakal menggelar kongres luar biasa dalam waktu dekat. Salah satu pendiri, Ilal Ferhard, menyebut KLB akan digelar pada awal Maret 2021.

Diberitakan sebelumnya, perseteruan internal Partai Demokrat kembali memanas setelah DPP Partai Demokrat memutuskan untuk memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat kepada 7 kader yang terlibat dalam gerakan kudeta Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca Juga: Ini Nama 7 Kader Partai Demokrat yang Dipecat, Mulai Marzuki Alie Hingga Anggota DPR Johny Allen

Ada nama Marzuki yang merupakan mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie dan anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun yang masuk dalam tujuh nama yang dipecat.

Selain itu nama lima kader lain yang dipecat juga adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Syofwatillah Mohzaib dan Ahmad Yahya.

Keputusan ini diambil karena Marzuki Alie dkk dianggap melakukan pelanggaran etika. Selain itu kuat dugaan terjadi desakan di internal partai, khususnya para Ketua DPD dan Ketua DPC untuk memecat para pelaku gerakan kudeta kepemimpinan Partai Demokrat.

Baca Juga: Perang Terbuka Mayor Purn Agus Harimurti Yudhoyono vs Jenderal Purn Moeldoko, yang Karirnya Melesat Zaman SBY

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan bahwa partainya tidak dijual dan tidak bisa dibeli oleh siapa pun. Bila ada kader yang terbukti melakukan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Demokrat, ia tegas akan mengusirnya.***

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah