"Dia jg penguat sikap Muhammadiyah bhw Indonesia adl "Darul Ahdi Wassyahadah". Beliau kritis, bkn radikalis" kata Mahfud.
Pemerintah tdk prnh menganggap Din Syamsuddin radikal atau penganut radikalisme. Pak Din itu pengusung moderasi beragama (Wasathiyyah Islam) yg jg diusung oleh Pemerintah. Dia jg penguat sikap Muhammadiyah bhw Indonesia adl "Darul Ahdi Wassyahadah". Beliau kritis, bkn radikalis— Mahfud MD (@mohmahfudmd) February 13, 2021
Darul Ahdi Wa Syahadah yang disinggung Mahfud MD adalah hasil muktamar yang tertuang dalam Keputusan Muhammadiyah ke-47 Tahun 2015 di Makasar yang menyebutkan Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah.
Keputusan Mukatamar ke-47 itu memberikan pedoman kader anggota dan simpatisan Muhammadiyah memahami hidup dalam konteks nasionalisme kebangsaan.
Konsep Darul Ahdi Wa Syahadah menegaskan pemahaman Muhammadiyah atas Negara Indonesia dengan Pancasila-nya, yang dimaknai sebagai negeri penuh kedamaian dimana umat harus berperan aktif dalam pemahaman, penghayatan, dan tingkah laku keseharian.
Lebih jauh Mahfud MD menegaskan kaitan pemahaman kehidupan berbangsa dalam ideologis Pancasila yang memang sejalan dengan Islam sebagai mana Ormas Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) menyepakatinya.
Muhammadiyah dengan konsep "Darul Ahdi Wa Syahadah" semantara NU dengan pemahaman yang sama melalui konsep "Darul Mietsaq"-nya.
"Muhammadiyah dan NU kompak mengkampanyekan bhw NKRI berdasar Pancasila sejalan dgn Islam. NU menyebut "Darul Mietsaq", Muhammadiyah menyebut "Darul Ahdi Wassyahadah" terang Mahfud MD.
Muhammadiyah dan NU kompak mengkampanyekan bhw NKRI berdasar Pancasila sejalan dgn Islam. NU menyebut "Darul Mietsaq", Muhammadiyah menyebut "Darul Ahdi Wassyahadah". Pak Din Syamsuddin dikenal sbg salah satu penguat konsep ini. Sy sering berdiskusi dgn dia, terkadang di rumah JK— Mahfud MD (@mohmahfudmd) February 13, 2021
Baca Juga: Waduh, Mahfud MD 'Tepok Jidat' Tanggapi Tudingan Hendak Lengserkan AHY
Kembali ke soal laporan Din Syamsudin sebagai sosok radikal, Mahfud MD mengungkap bahwa sebelumnya GAR ITB telah bertemu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo menyoal Din Syamsuddin yang dianggap sebagai tokoh radikal.