Bayar Pelatih Rp65 Juta, Gen Milenial Ini Dibekali Beladiri, Bonusnya Ke Suriah

- 29 Desember 2020, 13:59 WIB
Densus 88 Anti Teror Polri berhasil membongkar sasana atau pusat latihan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah lokasi di Jawa Tengah.
Densus 88 Anti Teror Polri berhasil membongkar sasana atau pusat latihan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah lokasi di Jawa Tengah. /PMJ News/Divisi Humas Polri/PMJ News

BERITA SUBANG-Joko Priyono alias Karso, nama yang tak asing bagi kelompok Jamaah Islamiyah (JI), pasalnya dirinya ditugaskan oleh Amir atau Pimpinan JI, Para Wijayanto sebagai pelatihan beladiri bagi generasi milenial yang dipersiapkan untuk ke Suriah. Lalu berapa bayaran Karso untuk melatih para gen milenial ini.

Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono saat memberikan keterangan, Senin 28 Desember 2020 kemarin, kelompok Jamaah Islamiyah (JI) harus mengeluarkan kocek sebesar Rp65 juta per bulan untuk membayar Korso sebagai pelatihan bela diri dan perakit bom bagi para anggota JI gen milenial.

Seperti sasana Bela Diri yang berada di Bandungan, Unggaran, Semarang, Jawa Tengah yang di bongkar tim Densus 88 Polri sebagai salah satu pusat pelatihan dari 12 tempat latihan jaringan JI itu.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Gisella Anastasia Tersangka Video Mesum, Ini Komentar Mantan Istri Gading Marten

"Setiap bulan itu mengeluarkan biaya sekitar Rp65 juta untuk bayar pelatih, makan selama pelatihan, beli obat-obatan dan sebagainya," kata Irjen Argo di Bareskrim Polri, Jakarta, seperti dikutip PMJNews.

Setelah lulus dari masa pelatihan selama enam bulan itu, para generasi milenial akan dikirim ke Suriah untuk bergabung dengan organisasi teroris Jabhah Nusrah guna melanjutkan pelatihan militer di negara tersebut.

"Harapannya generasi muda ini mereka persiapkan dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan ini (JI)," ujarnya.

Baca Juga: Densus 88 Bongkar Pusat Latihan Jaringan Teroris Di Semarang

Kata Argo, Karso melatih anggotanya tidak hanya beladiri, namun simulasi penyerangan pasukan VVIP juga terampil menggunakan pedang dan samurai sampai penyergapan dan perakitan bom.

"Mereka dilatih bela diri penggunaan senjata tajam seperti samurai dan pedang. Termasuk juga mengunakan senjata api dan dilatih menjadi ahli perbengkelan, perakitan bom, ahli tempur sampai ahli penyergapan yang mereka sebut sebagai pasukan khusus dengan seragam khusus" tuturnya.

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah