Jendral Bintang dua itu menambahkan, tiap angkatan diambil antara 10 sampai 15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih. Generasi muda ini dilatih bela diri penggunaan senjata tajam seperti samurai dan pedang.
"Termasuk juga menggunakan senjata api dan dilatih menjadi ahli perbengkelan, perakitan bom, ahli tempur sampai ahli sergap (penyergapan) yang mereka sebut sebagai pasukan khusus dengan seragam khusus,” papar Argo.
BACA Juga: DPR Dorong Pemerintah Libatkan TNI Berantas Aksi Teroris
Rumah yang disewa mirip villa itu, para anggota baru di karantina, saat ini kata Argo, sudah ada 7 angkatan, sebanyak 96 anggota muda yang dilatih di sejumlah Sasana yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Tengah.
“Setelah pelatihan disini, generasi muda ini selanjutnya dikirim ke Suriah untuk mendalami pelatihan militer dan perakitan senjata api serta bom. Mereka mempersiapkan generasi muda ini dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan (JI) ini,” jelasnya.
BACA Juga: 100 Personil Gabungan Kejar Kelompok Teroris MIT pimpinan Ali Kalora
Selama proses perekrutan dan pelatihan tersebut, sudah banyak anggota JI yang dikirim ke Suriah sejak 2013 hingga 2018 dengan dana yang sudah disiapkan oleh jaringan tersebut.***