Network
BERITA SUBANG - Menteri Sosial Juliari Batubara cukup sering mendapatkan penghargaan sebelum jadi tersangka dalam kasus bantuan sosial Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek periode tahun 2020.
Kamis, 3 Desember 2020 lalu, politikus dari Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) masih menerima penghargaan dari Ketua Umum Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI).
Juliari didaulat sebagai menteri terpopuler di media sosial dalam ajang Apresiasi Humas Indonesia (AHI) 2020.
Baca Juga: Mensos Juliari Diduga Terima Uang Suap Rp 17 Miliar
Sebelumnya, ia juga mendapat penghargaan Dedikasi dan Pengabdian Tanpa Batas dalam kategori 'Sosok Inovatif Peningkatan Kesejahteraan Melalui Program Jaring Pengaman Sosial'.
Penghargaan tersebut dinobatkan dalam ajang Gatra Awards 2020 yang digelar Selasa 01 Desember 2020 lalu.
Nurkhasanah, ketua umum AMMI sempat dikutip oleh media massa mengatakan Juliari, sebagai tokoh muda benar-benar mampu memberikan teladan dan kebanggaan buat mahasiswa dan millenials di Indonesia.
Baca Juga: Mensos Juliari Serahkan Diri ke KPK
Nurkhasanah bahkan menambahkan, Mensos yang disanjungnya tersebut punya beragam prestasi hanya dalam waktu satu tahun, sehingga ia menunjukkan kepeloporan dan achievement yang tinggi.
Juliari sempat berkomentar pada acara Gatra Awards, salah satu langkah penting dan krusial yang ditempuh kementrian yang dipimpinnya di masa awal pandemi adalah melakukan refocusing program dan realokasi anggaran.
"Kami juga melakukan koordinasi cepat dan intensif dengan pemerintah daerah, terkait penetapan kuota penerima bantuan bagi saudara kita yang terdampak pandemi," kata Juliari kala itu.
Ternyata? Justru Juliari merupakan salah satu dari lima tersangka yang ditetapkan KPK dalam kasus bantuan sosial Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek 2020.
Baca Juga: Mensos Tersangka Suap Bansos Covid-19, Ketua KPK: Ini Peringatan!
Juliari diduga sebagai penerima suap bersama MJS dan AW. Pemberi adalah AIM dan HS. MJS dan AW adalah PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) yang ditunjuk Mensos dalam pelaksanaan proyek tersebut dengan cara penunjukkan langsung para rekanan.
Ada dugaan disepakatinya fee dari tiap-tiap paket pekerjaan yang harus disetorkan para rekanan kepada Kementerian Sosial melalui MJS.
Kini, apalagi prestasi Juliari yang kini terseret kasus korupsi KPK?
