Network
/photo/2020/11/25/1984804008.jpg)
BERITA SUBANG - Tertangkapnya Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disesalkan sejumlah pihak. Edhy ditangkap KPK diduga terkait dengan kasus ekspor benih lobster.
Kasus dugaan korupsi dilingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berujung penangkapan Menteri Edhy Prabowo dinilai telah mengkhiati perjuangan para nelayan di Indonesia yang berjuangan ditengah keterbatasan. Kehidupan ekonomi nelayan di Indonesia, khususnya saat Covid-19 melanda Indonesia disebut semakin mengkhawatirkan.
Ketua Harian DPP Komite Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Dani Setiawan kepada Beritasubang menjelaskan, peristiwa tertangkapnya Menteri KKP Edhy Prabowo menjadi pukulan telak bagi sektor kelautan dan perikanan.
Baca Juga: KPK OTT Menteri Edhy Prabowo, Bagimana Nasib Suara Paslon Gerindra Pada Pilkada 2020?
"Indikasi kasus korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat teras KKP menyakitkan hati nelayan kecil yang masih terus berjuang di tengah segala keterbatasan," ujarnya, Rabu, 25 November 2025
Dani melanjutkan, langkah KPK menangkap patut diberikan apresiasi mengingat kebijakan izin ekspor benih lobster memang cukup berpotensi untuk jadi bancakan korupsi.
"Jika penangkapan ini hasil dari pengembangan kasus izin ekspor benih lobster, langkah KPK patut diapresiasi. Pat gulipat kebijakan yang menghasilkan para pemburu rente di lingkaran kekuasaan," tambah Dani.
Baca Juga: KPK Geledah Ruang Kerja Menteri Edhy Prabowo
Dani mengatakaan, sejak awal pihaknya sudah mengingatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk hati-hati dan mendeteksi dengan jelas aturan dan kebijakan yang membuka peluang bagi pencari rente yang merugikan negara dan masyarakat.
