Identitas KTP Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri Bandung Beredar di Medsos, Polisi Lakukan Verifikasi Data Lapangan

7 Desember 2022, 16:43 WIB
Diduga bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, identitas terduga pelaku beredar di medsos? /ist/

BERITA SUBANG - Beredar identitas terduga pelaku bom bunuh diri di kantor Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 7 Desember 2022 di medsos.

Sebuah foto kartu identitas penduduk (KTP) diduga sebagai milik pelaku bom bunuh diri Bandung tersebar di media sosial.

Belum terverifikasi jelas sumber awal penyebar identitas tersebut.

Baca Juga: Astaghfirullah Ada Ledakan Susulan di Sekitar Polsek Astana Anyar Bandung, Warga Sempat Kaget dan Panik

Pada foto KTP terduga pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar, Polda Jabar, merupakan seorang pria berinisial N.

Nampak pada kolom domisili pemilik KTP tersebut, N merupakan pria yang lahir di Garut, Jawa Barat, namun tinggal di Kiaracondong, Bandung.

Baca Juga: Pipa Oksigen Central RSUD Subang Tersambung ke Setiap Ruang Rawat, Kang Jimat: Peningkatan Layanan Kesehatan

Berdasarkan KTP tersebut, N terduga pelaku bom bunuh diri Bandung di Polsek Astana Anyar ini merupakan karyawan swasta, berstatus menikah.

Pihak kepolisian mengingatkan masyarakat agar berhati-hati menyikapi suatu informasi yang belum jelas terverifikasi sumber dan kebenarannya.

Baca Juga: Tips di Jalan Tol, Hati-hati Jebakan Jeruk dan Dedaunan Berserakan, Dapat Berisi Paku dan Bikin Ban Kempes

Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Ibrahim Tompo mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan verifikasi terhadap informasi yang beredar di media sosial.

"Kita akan memberikan informasi setelah melakukan verifikasi data," ucap Kombes Ibrahim Tompo kepada Pikiran-Rakyat.com.

Kombes Pol Ibrahim Tompo menegaskan, pihaknya akan memberikan keterangan lebih lanjut usia mendapat hasil verifikasi data akurat di lapangan.

Sehingga, dirinya meminta masyarakat tidak meyakini informasi yang beredar di media sosial tanpa verifikasi data dari pihak kepolisian.

"Untuk informasi di medsos, banyak berseliweran informasi, kita menyarankan masyarakat tidak meyakini informasi tersebut karena data tersebut harus diverifikasi dengan fakta yang ada," imbau Ibrahim Tompo.***

Dapatkan berita terkini, informasi terbaru dan kabar terkini dari BeritaSubang.com melalui Google News.

Editor: Muhamad Al Azhari

Tags

Terkini

Terpopuler