Kamaruddin Endus Ferdy Sambo lobi Istana Guna Ringankan Kasus Pembunuhan

17 September 2022, 22:04 WIB
Kamaruddin Simanjuntak, Pengacara Keluarga Brigadir J /Riyanto Jayeng Portal Brebes/Tangkapan layar Instagram @kamaruddinsimanjuntaksh

BERITA SUBANG - Kamaruddin Simanjuntak menduga Ferdy Sambo pernah mencoba untuk melobi Istana Negara melalui salah satu lembaga kementerian.

Tindakan Ferdy Sambo ini kabarnya melibatkan pimpinan komisi DPR RI dan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

Hanya saja, Kamaruddin tidak dapat memastikan, apakah upaya Ferdy Sambo yang mencoba melobi Istana Negara berhasil atau tidak.

 Baca Juga: Isteri Ungkap Kebiasaan Bejat Kuat Maruf Doyan ke Pelacuran Hingga Jarang Nafkahi Keluarga

Selain ke Kemensetneg, Kamaruddin berujar pimpinan komisi DPR RI ini diduga melobi salah satu kementerian yang dipimpin oleh mantan pejabat tinggi Polri.

“Salah satu ketua komisi dewan dimanfaatkan oleh Ferdy Sambo untuk melobi istana melalui salah satu kementerian, yaitu kementerian sekretaris negara. Berhasil apa tidak saya tidak tahu. Tetapi yang jelas berdasarkan informasi intelijen itu digunakan, kan begitu, Ketua Komisi DPR ini, kemudian juga melobi Kementerian yang lain yang menterinya itu eks Polri,” ujar Kamaruddin Simanjuntak, Sabtu 17 September 2022.

Karena itu, Kamaruddin menyuarakan kepada Presiden Jokowi agar segera membentuk tim independen guna mengusut tuntas dugaan keterlibatan para pimpinan DPR RI di kasus pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambo cs.

Baca Juga: Sambo Bakal Dipenjara Seumur Hidup, Staf Ahli Polri: Kalau Pidana Ringan, Rusak Nama Polri

Seperti diketahui, kasus Ferdy Sambo yang menyebabkan tewasnya Brigadir J ini masih belum menemui titik terang, karena masih banyak hal yang belum terungkap.

Kamaruddin menilai bahwa kasus pembunuhan Brigadir J ini tidak mudah untuk mengungkap siapa saja yang terlibat di dalamnya jika tak diusut lebih dalam.

Bukan tanpa alasan, Kamaruddin Simanjuntak pengacara pemberani ini sangat mengikuti perkembangan kasus Ferdy Sambo.

Baca Juga: Punya Power di Polri, Kakak Asuh Berupaya Bebaskan Sambo dari Jerat Hukum

Menurutnya, berdasarkan informasi intelijen ada dugaan keterlibatan pihak lainnya mulai dari Polres, Polda, Pidum Polri hingga Propam Polri.

Hingga saat ini, perkembangan kasus Sambo, Polri baru menetapkan lima tersangka yang terlibat pembunuhan Brigadir J, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf.

Di samping itu, dalam proses penyidikan kasus Sambo ini masih menimbulkan banyak kejanggalan, Kamaruddin pun mempertanyakan peran Komisi Pemberantasan Korupsi. (KPK).

 Baca Juga: Dorong Ikut Bursa Calon Presiden 2024, Moeldoko Bilang Memang Menggoda, Tapi Pilih Ini

Kamaruddin mempertanyakan peran KPK karena menduga ada dugaan suap yang dilakukan Sambo untuk menutupi kasusnya.

 “Kenapa belum ada yang ditangkap satupun padahal sudah terang-terangan ada yang menyuap ada yang disuap,” ungkap Kamaruddin.

Pengacara keluarga Brigadir J ini menambahkan bahwa Ferdy Sambo sudah jelas melakukan dugaan suap ke beberapa pihak untuk melancarkan skenario palsu serta menutupi kasus pembunuhan Brigadir J.

Baca Juga: Ephorus HKBP: Penolakan Izin Gereja Bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945

Sebelumnya, Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo Suroso mengaku sempat diberi dua amplop diduga berisi uang oleh pihak Sambo.

Tak hanya ke sejumlah pihak lain, para ajudan Ferdy Sambo juga sempat dijanjikan sejumlah uang untuk melancarkan skenario pembunuhan berencana terhadap Yosua.

Selain dugaan suap, Kamaruddin membeberkan juga bahwa Sambo ini disebut-sebut sempat mengucurkan dana besar-besaran guna memuluskan skenario palsunya.

Sayangnya, Kamaruddin tak mengungkapkan siapa sosok salah satu pimpinan DPR RI yang diduga membantu Sambo untuk suap ke istana serta tak menyebut sosok lainnya yang diduga terlibat untuk melancarkan skenario palsu istri Putri Candrawathi ini.***

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler