BERITA SUBANG - Ditengah maraknya pemberitaan seputar insiden penembakan Brigadir Joshua Hutabarat di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, muncul rekaman cerita pendek (cerpen) tentang tokoh fiksi bernama Jenderal Fembo.
Kejadian yang diceritakan dalam vidio tentang Jenderal Fembo tersebut mirip dengan peristiwa di rumah Irjen Ferdy Sambo. Hanya tokohnya yang berbeda.
Rekaman tersebut dibagikan di kanal YouTube YOGYASMORO dengan judul “Cerpen Fiksi Inspirasi: TAMATNYA KARIER SANG JENDERAL POLISI AKIBAT KASUS PEMBUNUHAN”.
Baca Juga: Ini Kata Ferdy Sambo Soal Sanksi Tindakan Asusila dan Pidana yang Mencoreng Institusi Polri
Vidio tersebut dilengkapi dengan gambar ilustrasi dan suara seseorang yang membacakan kisah perselingkuhan jenderal Fembo.
Sontak, cerita fiksi itu mendapat tanggapan mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan.
Dahlan Iskan heran lantaran cerita fiksi itu mirip dengan kejadian di rumah Irjen Ferdy Sambo.
“Kalau itu memang karya fiksi mengapa begitu miripnya. Kalau itu bukan fiksi, dia/ia harus mendapat hadiah jurnalistik Adinegoro. Berarti pembuat single image itu mendapat informasi dari sumber terdekat dengan peristiwa itu. Ia/dia adalah bagian dari orang dalam,” tulis Dahlan Iskan, seperti dikutip Beritasubang.com dari situs disway.id pada Jumat 22 Juli 2022.
Baca Juga: Ada Bekas Luka Penyiksaan, Kamaruddin Simanjuntak Duga Pembunuh Brigadir J Psikopat
Begini kisahnya
Tiga hari terakhir saya terusik oleh single image ini. Itu istilah medsos. Saya menyebutnya vidio, tapi memang bukan vidio.
Di tayangan itu ada suara yang sedang bercerita: tentang jenderal polisi bintang dua.
Namanya bukan Ferdy Sambo, tapi satu kata: Fembo.
Ia punya istri bukan bernama drg Putri Candrawathi, tapi namanyi juga satu kata: Aswati.
Diceritakan –dengan suara penyiar TV yang empuk– Fembo-Aswati sudah punya anak. Sudah jarang bersentuhan. Masing-masing punya kesibukan tinggi.
Baca Juga: Napoleon Bonaparte : Terungkapnya Kasus Brigadir J Tergantung Pimpinan Polri
Sang suami sering pergi. Ditemani polisi wanita yang masih sangat muda. Juga cantik. Ada namanya di situ.
Ketika sang istri lagi pergi, di perjalanan, dia ingat wanita itu. Geram. Cemburu. Panas. Dia curhat ke sopir. Sampai menangis.
Panjang. Nelangsa. Menderita. Sampai menaruh wajahnya di pundak sang sopir.
Diceritakan, sang sopir kikuk. Dan seterusnya. Seterusnya. Seterusnya.
Sampai suatu hari sopir itu disergap di dalam kamar sang istri. Oleh sang suami. Diseret keluar. Dihajar. Babak belur. Habis. Lalu ditembaki.
Lalu diatur skenario penyelamatan.
Di akhir single image itu ada disclaimer:
"Ini hanya cerita fiksi. Kalau ada kemiripan nama dengan kejadian di dunia nyata itu hanya kebetulan".
Dapatkan berita terkini, informasi terbaru dan kabar terkini dari BeritaSubang.com melalui Google News.
***