Mantan Kabais: Dugaan Pelecehan Seksual Terlalu Cepat, Pelakunya Saja Belum Ditangkap

21 Juli 2022, 14:58 WIB
Eks Kabais TNI, Soleman B Ponto /Tangkapan layar YouTube Refly Harun./

BERITA SUBANG - Spekulasi publik terkait tewasnya Brigadir J alias Brigadir Yosua di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo terus bergulir.

Sejumlah kejanggalan yang ikut mewarnai, penyelidikan ikut menuai banyaknya sorotan terkait penanganan kasus tersebut.

Salah satu tokoh vokal yang ikut menyoroti kasus tewasnya Brigadir J adalah mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI (Kabais TNI), Laksamana TNI (Purn) Soleman B Ponto.

Baca Juga: Baru Seumur Jagung Jabat Kapolres Jaksel, Karir Budhi Herdi Boncos Gara-gara Isu CCTV

Seperti dikutip dari kanal YouTube pada Selasa, 19 Juli 2022, Soleman B Ponto mengaku heran dengan narasi yang dibuat Kepolisian.

Pasalnya, tiba-tiba muncul dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo.

Keheranan itu semakin bertambah ketika Kepolisian belum juga menetapkan tersangka terkait masalah ini meski Bharada E sudah diketahui sebagai penembak Brigadir J.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Kasus Penembakan Brigadir J Jangan Ditutup-tutupi

Mantan Asisten Pengamanan Kepala Staf Angkatan Laut (Aspam Kasal) itu juga mengaku tak habis pikir dengan pernyataan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto.

Budhi Herdi mengatakan bahwa belum cukup bukti untuk menaikkan status Bharada E menjadi tersangka meski hasil otopsi Brigadir J sudah keluar.

"Kalau kita bicara otopsi, maka otopsi itu adalah korban. Otopsi korban ada peluru ya korban penembakan. Kita bicara penembakan, tapi sampai saat ini belum ada tersangka. Siapa tersangka, belum ada. Malah cenderung ke pelecehan seksual," jelas Soleman B Ponto.

 Baca Juga: Kematian Brigadir J: Komnas HAM Akan Rampungkan Kronologi dan Umumkan Hasil Investigasi Minggu Ini

Pelaku Sudah Diketahui

Soleman B Ponto menduga, Kepolisian sebenarnya sudah tahu siapa pelaku pembunuhan Brigadir J di rumah Ferdy Sambo yang sebenarnya.

"Sebenarnya saya yakin polisi ini sudah tahu siapa pembunuhnya. Pasti, saya yakin tahu Dari mana? Polisi sudah tahu bahwa di situ ada pistol Glock.

Setiap pistol itu punya nama, artinya punya nomor. Dari nomor pistol itu akan tahu siapa pemegang pistol itu, pasti polisi sudah tahu itu," ujarnya.

 Baca Juga: Punya Spek Bidadari, Ini Foto AKP Rita Yuliana yang Cantiknya Kelewatan

"Zaman sekarang nomor itu kan langsung (dicari), ketemu. Nomor ini pemegangnya siapa, tinggal lihat saja. Apakah pemegang nomor pistol ini saudara E atau siapa. Gak usah diperbincangkan mengapa pistol ini ada di saudara E. Kalau saya bilang, ini pistol raja-raja," kata Soleman B Ponto.

Menurut Soleman B Ponto, kasus ini merupakan kasus yang mudah untuk diungkap. Caranya adalah dengan mengikuti informasi pistol yang digunakan dalam kasus tewasnya Brigadir J.

"Pistol dua ini namanya siapa, datang saja ke gudang senjata. Gudang senjata pasti computerized sekarang. Tulis nomornya, pasti akan keluar namanya. Kalau tidak keluar namanya, nah ini pertanyaan lagi. Siapa yang memasukan pistol itu?" kata dia.

Baca Juga: CCTV Ditemukan, Polisi Berjanji Kerja Cepat Rekontrusi Perkara Tewasnya Brigadir J

"Sepanjang pistol itu masuk secara sah, dipegang oleh orang yang sah, pasti dia punya yang namanya kartu pemilik senjata. Pasti punya. Nah dari situ sudah pasti ketemu," kata Ponto.

Namun sayangnya, Soleman B Ponto menilai saat ini Kepolisian sedang menghitung-hitung siapa yang dirugikan apabila kasus Brigadir J diumumkan.

Ia menegaskan, Polri tidak pernah dirugikan meski pembunuh Brigadir J yang sesungguhnya adalah seorang perwira tinggi polisi.

Pasalnya, kata Soleman B Ponto, yang paling utama adalah kepercayaan publik terhadap institusi Polri.

Soleman B Ponto mengatakan, Kepolisian tak perlu berlama-lama dalam menghitung karena semakin lama kasus tewasnya Brigadir J terungkap, maka akan semakin terlihat upaya pembohongan publik.

Rangkuman artikel terkait di Topik Khusus:

# Misteri Kematian Brigadir J

Ikuti BeritaSubang.Com di Google News.

***

 

 

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler