BERITA SUBANG - Pihak keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J menolak hasil otopsi dan minta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim independen untuk melakukan otopsi ulang jenazah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak saat mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta Pusat.
"Kami menolak dan memprotes hasil otopsi sebelumnya. Kami mohon dibentuk tim baru supaya legal dan dipercaya. Ini menyangkut kredibilitas Polri agar bisa dipercaya dan autentik," ungkap Kamarudin Simanjuntak, Rabu 20 Juli 2022.
Baca Juga: Tagar Tangkap Ferdy Sambo Menggema di Twitter, Netizen Cium Aroma Persekongkolan Jahat
Di sisi lain, pengacara Kamaruddin Simanjutak membuat pernyataan baru yang mengejutkan publik.
Kamaruddin juga mengungkapkan bukti-bukti terbaru jika Brigadir J diduga dijerat lehernya.
Karena itu, kara Kamarudin Simanjuntak, pihak keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J secara tegas menolak hasil otopsi.
Baca Juga: Komnas HAM Segera Periksa Ferdy Sambo dan Isteri, Akpol cantik 2013 Menyusul?
Kamarudin Simanjuntak meminta Kapolri untuk membentuk tim yang membentuk independen yang melibatkan dokter lain yakni dokter dari RSPAD, RS Angkatan Laut, dan RSCM.
Kamarudin menyebut tim independen diperlukan untuk melakukan otopsi ulang karena pihak keluarga merasa banyak kejanggalan dalam kasus tewasnya Brigadir J.
"Mereka bekerja bersama-sama agar ini semua bisa transparan, mengapa kita menolak autopsi yang lalu karena kan matinya itu tembak-tembakan, tapi dari RS Polri tidak ada komentar," tutur Kamarudin Simanjuntak.
Baca Juga: AKP Rita Yuliana Jadi Isu Liar, Kamaruddin Simanjuntak: Semua Pihak Perlu Dimintai Keterangan
"Harusnya berdasarkan penjelasan Karo Penmas, yang mereka periksa itu harusnya kan tembak menembak tapi tidak ada protes seharusnya mereka protes," kata Kamarudin Simanjuntak.
Rangkuman artikel terkait di Topik Khusus:
Ikuti BeritaSubang.Com di Google News.
***