Biodata Haris Azhar, Pernah Jadi Koordinator KontraS 2010-2016 Sebelum Dirikan Lokataru

19 Maret 2022, 16:41 WIB
Haris Azhar /Instagram /

BERITA SUBANG - Haris Azhar, bersama juniornya di Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) telah ditetapkan tersangka oleh polisi terkait kasus pencemaran nama baik Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi.

Untuk yang ingin mengetahui biodata Haris Azhar, berikut detailnya.

Lahir pada tanggal 10 Juli 1975, Haris diketahui berprofesi sebagai seorang advokat. Dirinya pernah menjadi Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) untuk periode 2010–2016.

Saat ini Haris Azhar diketahui sebagai pendiri Lokataru, LSM berkedudukan di Jakarta yang bergerak di bidang HAM.

Haris Azhar adalah lulusan sarjana hukum Universitas Trisakti dan minatnya ke dunia hukum telah mengantarkan dirinya menjadi aktivis Hak Asasi Manusia (HAM).

Haris bergabung dengan KontraS sejak 1999, sebuah masa peralihan dari rezim Orde Baru dibawah presiden ke-dua Republik Indonesia Soeharto.

Di KontraS ia banyak terlibat di kasus pendampingan korban pelanggaran HAM.

Selain aktif di dunia HAM dan advokasi, Haris Azhar juga diketahui mengajar di Universitas Trisakti dan di Jentera Law School.

Berita terkait:

Haris-Fatia Tersangka, Pakar Hukum Bilang Ini 'Autocratic Legalism', Lebih Ngeri dari Kudeta Pakai Tank!

⏩ Dilaporkan Menko Luhut, Haris Azhar, Fatia Maulidiyanti Kini Ditetapkan Polisi Tersangka Pencemaran Nama Baik

Garis keluarganya, ternyata Haris Azhar merupakan keturunan campuran antara India, Banjar, dan Makassar.

Ayahnya diketahui bernama Shabir Achmad, merupakan pedagang dan ibunya bernama Zubaedah, seorang ibu rumah tangga.

Anak bungsu dari empat saudara (dua perempuan dan dua laki-laki) ini dikenal aktif berorganisasi sejak masa kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Trisakti. 

Haris Azhar aktif di senat dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) seni budaya dan di masa reformasi 1997-1998, ketika mahasiswa bergerilya untuk menumbangkan Presiden Soeharto yang telah bercokol selama 32 tahun, Haris aktif mengikuti kegiatan terkait isu-isu HAM.

Dirinya juga ikut serta dalam berbagai demonstrasi menuntut pengunduran diri Presiden Soeharto.

Karir

Haris Azhar meraih gelar sarjana hukum pada tahun 1999, sempat menempuh pendidikan magister di University of Essex, Inggris dan lulus pada 2010. Haris sempat menempuh pendidikan magister di Universitas Indonesia selama tahun 2000–2003, namun tidak diselesaikannya. 

Berita terkait:

Biodata Fatia Maulidiyanti, Koordinator Termuda dalam Sejarah KontraS, Bertugas Menggaet Milenial Peduli HAM

KontraS Diminta Klarifikasi Lantaran Sebut Lord Luhut Dibalik Eksploitasi Tambang Emas di Papua

KontraS, Walhi dkk Ungkap Lord Luhut di Balik Eksploitasi Emas di Intan Jaya Papua

Haris merupakan tokoh senior di KontraS dan ia mengawali karirnya di LSM HAM berskala nasional ini hanya dari posisi sukarewalwan Divisi Advokasi. Kemudian ia pelan-pelan dipercaya menjadi anggota Staf Monitoring & Biro Riset, diangkat menjadi Kepala Dokumentasi Penelitian Biro Kepala Riset, Investigasi dan Biro Database, Wakil Koordinator KontraS, hingga dipercaya menjadi Koordinator KontraS pada 2015.

Haris Azhar memang terkenal berani, di 2016 ia pernah membuat para petinggi Polri dan TNI marah ketika dirinya menyebutkan ada keterlibatan aparat kepolisian dan TNI pada peredaran narkoba yang dilakukan oleh terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman.

Akibat pernyataan tersebut, Haris dilaporkan ke polisi atas pencemaran nama baik di tahun 2016.

Di kancah internasional, Haris pada 2012-2015, terpilih menjadi anggota Komite Eksekutif Forum-ASIA (organisasi HAM Seluruh Asia) dan pada tahun 2014-2017, ia dipercaya menjadi Wakil Ketua INFID-Indonesia periode 2014-2017.

Jabatan Haris di KontraS berakhir pada tahun 2016.

Usai di KontraS, Haris Azhar memutuskan mendirikan Lokataru di Jakarta bersama sejumlah rekan-rekannya, yakni Eryanto Nugroho, Sri Suparyati, Nurkholis Hidayat, Atnike Sigiro, Iwan Nurdin, dan Mufti Makarim.

Di Lokataru, dimana Haris menjabat sebagai Direktur Eksekutif, dirinya juga banyak bergerak di bidang HAM.

Ada beberapa kliennya yang sering di bela, termasuk pengamat politik Rocky Gerung.

Haris juga diketahui sempat membuat website Hakasasi.id yang ditargetkan menjadi sebuah platform riset berbasis cloud yang diisi dengan data dan informasi terkait HAM, termasuk di Indonesia.

***

Editor: Muhamad Al Azhari

Tags

Terkini

Terpopuler