Analisa BMKG Gempa Susulan di Majene Masih Akan Terjadi, Ini Catatan Sejarahnya

15 Januari 2021, 23:43 WIB
BMKG /Foto: Tangkap layar BMKG/

 

BERITA SUBANG-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada, diperkirakan akan terjadi gempa susulan seperti lazimnya pasca gempa yang pernah terjadi beberapa tahun silam di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).

Sebelumnya gempa berkekuatan Magnitudo 6,2 yang berjarak 6 km arah Timur Laut Majene, Sulbar, dengan kedalaman 10 km terjadi pada Jumat, 15 Januari 2021, pukul 02.28 Wita dini hari tadi.

Karennya BNPB menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang kekuatannya signifikan.

BACA Juga: Analisa BMKG Akan Ada Gempa Susulan Hingga M 7,0 di Laut Majene, Warga Diminta Waspada

"Selain itu, gempa susulan signifikan juga dapat memicu adanya longsoran landslide dan runtuhan batu rockfall, sehingga masyarakat di kawasan perbukitan dengan tebing curam agar perlu waspada," dalam keterangan BMKG yang dirilis BNPB kepada wartawan, Jakarta, Jumat, 15 Januari 2021.

Dalam analisa BMKG, belajar dari sejarah bahwa pesisir Majene pernah dilanda gelombang tsunami yang dipicu adanya gempabumi seperti pada tahun 1969, maka masyarakat khususnya yang berada di wilayah pantai atau pesisir agar waspada.

"Apabila merasakan gempabumi kuat agar segera menjauhi pantai," imbuhnya.

BACA Juga: Puluhan Orang Tewas Dampak Gempa M6,2 di Sulawesi Barat

Untuk terus meningkatkan kewaspadaan, masyarakat juga diminta agar tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya.

"Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya berita bohong atau hoax mengenai prediksi dan ramalan gempabumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami," dari keterangan BNPB.

Berdasarkan catatan yang dihimpun BMKG, pusat gempa atau episenter gempabumi Majene, Sulbar sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu gelombang tsunami pada 23 Februari 1969, yang pada saat itu berkekuatan magnitudo 6,9 dan pusat gempabumi adalah pada kedalaman 13 kilometer.

BACA Juga: Jokowi Belasungkawa Terhadap Keluarga Korban Gempa 6,2 Magnitudo di Sulawesi Barat

"Gempabumi yang terjadi pada saat itu telah menyebabkan sedikitnya 64 orang meninggal dunia, 97 orang luka-luka dan 1.287 rumah serta rumah ibadah mengalami kerusakan," tulis BNPB yang dikutip dari sumber BMKG.

Selain itu dermaga pelabuhan pecah dan timbul gelombang tsunami dengan ketinggian 4 meter di Pellatorang dan 1,5 meter di Parasanga dan Palili.

Selanjutnya, sejarah juga mencatat rentetan peristiwa gempabumi yang mengguncang sekitar wilayah Majene, masing-masing, Gempabumi Polewali Mandar pada 11 April 1967 yang tercatat menimbulkan tsunami dan menyebabkan 13 warga meninggal dunia.

BACA Juga: Operasi Pencarian Korban dan Black Box CVR Sriwijaya Air SJ-182 Diperpanjang 3 Hari

Kemudian gempabumi juga tercatat pernah terjadi pada 23 Februari 1969 dengan kekuatan 6,9 di Majene yang menyebabkan 64 orang meninggal dunia, 97 orang luka, 1.287 rumah rusak di empat desa.

Berikutnya 8 Januari 1984 gempabumi dengan kekuatan magnitudo 6,7 mengguncang wilayah Mamuju dan mengakibatkan rumah-rumah mengalami kerusakan.***

 

Editor: Edward Panggabean

Tags

Terkini

Terpopuler