Profil Jody Brotosuseno, Rekan Bisnis Ustadz Yusuf Mansur Pendiri Waroeng Steak and Shake

- 10 Juni 2021, 09:24 WIB
Jody Brotosuseno saat ini tengah viral usai Yusuf Mansur mengklaim Waroeng Steak and Shake mampu berkontribusi besar bagi pajak
Jody Brotosuseno saat ini tengah viral usai Yusuf Mansur mengklaim Waroeng Steak and Shake mampu berkontribusi besar bagi pajak /yoututbe/

BERITA SUBANG - Jody Brotosuseno saat ini tengah viral usai Yusuf Mansur mengklaim Waroeng Steak & Shake mampu membayar pajak berkisar Rp100 juta sampai Rp200 juta per hari kepada negara.

Yusuf Mansur diketahui telah bergabung dengan grup bisnis yang didirikan pemilik Waroeng Steak & Shake yang terkenal dengan jargon harga kaki lima kualitas bintang lima.

Dikutip dari laman resmi Waroeng Steak & Shake, saat ini bisnis kuliner milik Jody sudah berhasil berekspansi ke 22 kota besar di Indonesia.

Baca Juga: Bisnis Kuliner Moncer, Ustadz Yusuf Mansur Targetkan Bayar Pajak Rp1 Miliar Per Hari di Akhir 2021

Setiap gerai Waroeng Steak & Shake bisa mendapatkan omzet hingga Rp 500 juta per bulan. Bisa dibayangkan berapa banyak pundi-pundi uang yang terkumpul dari 82 gerai Waroeng Steak &  Shake setiap bulannya.

Keberhasilan yang didapatkan Jody bukan hanya buah dari kerja kerasnya selama ini, melainkan juga karena sikapnya yang dermawan.

Jody memiliki cara unik untuk memotivasi semangat karyawan. Tanpa sungkan, ia akan memberangkatkan umrah, bagi karyawan yang sudah hafal 1juz Al Quran.

Sebagian keuntungan yang diperoleh dari Waroeng Steak & Shake ini digunakan untuk membangun Rumah Tahfidz atau pesantren bagi para penghafal Al-Quran.

Jody mengenyam bangku pendidikan di sebuah universitas swasta di Yogyakarta, dengan mengambil jurusan arsitektur. Pada tahun 1998, Jody memutuskan untuk menikahi Siti Hariyani dan tidak melanjutkan kuliahnya.

Baca Juga: Trauma, Atta Halilintar Selingkuh, Aurel Hermansyah Sepakat Berpisah

Untuk menghidupi keluarga barunya, berbagai peluang usaha pernah dia lakoni, mulai dari berjualan roti bakar, susu, sampai berjualan kaus partai. Semua usaha tersebut tidak bertahan lama, dan terpaksa gulung tikar.

Di tahun 2000, Jody kembali memulai peruntungannya di bidang bisnis. Meskipun pernah gagal, semangatnya dalam membangun bisnis tidak pernah luntur.

Bermodalkan uang Rp100 ribu serta hasil penjualan motor, Jody berhasil membangun Waroeng Steak & Shake. Jody memilih berjualan di teras rumah kontrakan dengan modal 5 hotplate, 5 meja makan, dan ruangan dengan kapasitas 20 orang.

Ia membuat steak ini dengan harga yang ramah di kantong bagi semua kalangan. Hal tersebut menjadi tujuannya sejak awal mendirikan kuliner dengan nama depan “Waroeng”.***

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x