Lereng Merapi Rusak, Kawanan Kera Ekor Panjang Jarah Kios Warga Cari Makan

- 3 Maret 2021, 08:54 WIB
ILUSTRASI Kera ekor panjang yang jarah kios warga di Merapi
ILUSTRASI Kera ekor panjang yang jarah kios warga di Merapi /Antara Foto/

 

 

BERITA SUBANG - Kawanan kera ekor panjang turun dari lereng Merapi dan menjarah barang dagangan di kios-kios warga yang berada dekat kawasan wisata tersebut.

Kerusakan lereng Merapi yang menjadi habibat dan tempat mencari makan kera selama ini diduga jadi penyebab kawanan kera ekor panjang itu menjarah permukiman warga.

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas,  Permaisuri Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono X  yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mengatakan, kerusakan pohon yang menjadi sumber makanan di Bukit Plawangan jadi penyebab kawanan kera ekor panjang tersebut menjarah di permukiman warga.

“Kami bersama Badan Lingkungan Hidup DIY segera melakukan kajian mengenai penanaman beberapa jenis tanaman yang menghasilkan pakan bagi  kera-kera tersebut,” kata Hemas melakukan kunjungan kerja dalam rangka reses di Kaliurang, Hargobinangun, Pakem, Sleman, DIY, Selasa 2 Maret 2021.

GKR Hemas mengatakan, penanganan kawanan kera yang kini dianggap sebagai hama tersebut perlu dilakukan secara hati-hati. Pertimbangan ekologis dengan tetap menjaga kelestarian kawasan hutan Merapi harus jadi prioritas.

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Komunitas Internasional Perlu Lipatgandakan Pendanaan untuk Perubahan Iklim di RI

"Merapi itu pastinya punya fungsi ekologis, namun saat ini banyak pohon-pohon yang rusak, sehingga sumber pakan terganggu. Ini perlu diperbaiki agar kawanan kera tidak menjarah permukiman warga," ujar GKR Hemas.

Dukungan untuk segera menanam pohon tertentu yang bisa dijadikan pakan bagi kera juga disampaikan perwakilan Badan Lingkungan Hidup DIY, Wawan Setyo.

"Segera kami lakukan kajian agar segera bisa disediakan sumber pakan yang memadai bagi kera- kera tersebut," kata Wawan Setyo.

Dalam kesempatan itu,  sejumlah tokoh masyarakat dan perwakilan pelaku industri pariwisata bergantian menyampaikan keluh kesah dan meminta solusi nyata terkait pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Generasi Muda Perlu Pahami Pengendalian Perubahan Iklim

Baca Juga: Mantan Anggota TGUPP Bilang Kementerian PUPR dan KLHK Juga Cuek Terhadap Penanganan Banjir Jakarta

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Hargobinangun yang Ketua Asosiasi Pedagang Jadah Tempe Kaliurang, Bejo Wiryanto mengatakan, saat ini ada 300 hotel dan penginapan, 367 pedagang, 400 pengemudi jip wisata, serta 90 pedagang asongan dari luar wilayah Kaliurang yang sangat terpukul secara ekonomi.

Usaha mereka terdampak akibat tingkat kunjungan wisata yang turun drastis selama pandemi Covid-19.

Menanggapi hal itu, GKR Hemas berjanji akan meneruskan seluruh usulan, kritik, dan saran kepada Pemerintah Kabupten Sleman sebagai pemangku wilayah dan dilanjutkan ke Pemprov DIY.

Seusai pertemuan, GKR Hemas melakukan penanaman pohon beringin di Bukit 76 yang terletak sekitar 1 kilometer dari lokasi pertemuan.

Didampingi Dukuh Kaliurang Timur Anggara Daniawan, Ratu Yogyakarta itu meminta upaya-upaya penghijauan di lereng Merapi tetap diteruskan.***

 

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x