Pelaksanaan Festival Santet di Banyuwangi Masih Tarik Ulur, Ini Saran Disbudpar

- 10 Februari 2021, 10:33 WIB
ilustrasi santet
ilustrasi santet /pixabay/

Ketua MUI Banyuwangi, KH. Muhammad Yamin mengatakan, klarifikasi ini penting dilakukan sebagai bentuk tabayyun terkait keberadaan Perdunu serta meluruskan Festival Santet yang menjadi salah satu program kerjanya.

Terlebih, istilah santet tersebut sudah mendapat stigma negatif di masyarakat. Mengingat pada Tahun 1998 silam, Banyuwangi pernah diterpa isu santet yang mengakibatkan banyak korban berjatuhan.

Dari apa yang sudah dipaparkan Perdunu, sebenarnya tujuannya baik. Namun penggunaan istilah dukun dan santet menjadi polemic. "Pihaknya mengajak Perdunu Indonesia untuk kembali berpikir dan mempertahankan image Banyuwangi yang sudah bagus ini. ” kata kiai Yamin.

Baca Juga: 2021, Kasus positif Covid-19 Diperkirakan 1,7 Juta, Butuh Anggaran Negara Rp134,46 triliun

Latar Belakang Festival

Dewan Pembina Perdunu Gus Fahrur Rozi menjelaskan rencana pagelaran Festival Santet pada bulan Suro mendatang. "Festival Santet ini masih berupa usulan. Kebetulan saya yang mengusulkan," kata Gus Fahrur Rozi, Selasa 9 Februari 2021.

Menurut Gus Fahru, ada perbedaan mendasar antara santet dengan sihir. Santet menurut dia merupakan ilmu putih berupa pengasihan atau mahabbah dalam istilah agama Islam.

Sedangkan sihir merupakan ilmu hitam yang tujuannya untuk mencelakai orang. "Jadi berbeda. Santet dan sihir itu berbeda. Ini yang akan kita luruskan," kata Gus Fahru yang merupakan pimpinan padepokan di Alas Purwo.

Ia mengaku sering kedatangan tamu dari luar Banyuwangi. Hampir setiap tamu yang datang menanyakan kepadanya terkait santet. "Jadi kalau ngomong image Banyuwangi sebagai Kota Santet, sampai sekarang masih belum hilang. Namun yang diketahui orang luar, santet itu sama dengan sihir. Itu yang harus kita luruskan," tegasnya.

Kemudian, praktek perdukunan khususnya yang berkonotasi positif, menurut Gus Fahru, sudah menjadi kearifan lokal bagi masyarakat Banyuwangi. Seperti pengobatan alternatif dan lain sebagainya.

Halaman:

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x