Penguasa dan Pemimpin Politik Negeri dalam Perspektif Islam Diikat Sejumlah Aturan Wujudkan Kemaslahatan Ummat

- 29 Agustus 2022, 19:35 WIB
Ilustrasi. (Presiden Jokowi) Penguasa dan pemimpin politik dalam perspektif Islam wajib maslahatkan umat.
Ilustrasi. (Presiden Jokowi) Penguasa dan pemimpin politik dalam perspektif Islam wajib maslahatkan umat. /@pmjnews.com/BPMI Setpres/

Rasulullah juga menyinggung komitmen dan tugas para nabi terdahulu untuk mengurus, mengatur sekaligus melayani umat, seperti diriwayatkan Muttafaq 'Alaih.

Rasulullah bersabda:

كَانَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ تَسُوسُهُمْ الْأَنْبِيَاءُ

Artinya: "Adalah Bani Israil, dahulu mereka di-siyasah-kan (diatur, dikuasai) oleh para Nabi." (HR Muttafaq 'Alaih)

Menurut Imam An-Nawawi, para Nabi mengurus urusan umat sebagaimana yang seharusnya dilakukan para pemimpin (umara) dan penguasa terhadap rakyat.

As Siyasah adalah melaksanakan sesuatu dengan apa-apa yang membawa maslahat. (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 6/316)

Imam Ibnu Taimiyah dalam As-Siyasah Asy-Syar'iyyah membahas fungsi kekuasaan dalam menjalankan ajaran agama.

يجب أن يعرف أن ولاية أمر الناس من أعظم واجبات الدين بل لا قيام للدين ولا للدنيا إلا بها . فإن بني آدم لا تتم مصلحتهم إلا بالاجتماع لحاجة بعضهم إلى بعض ، ولا بد لهم عند الاجتماع من رأس حتى قال النبي صلى الله عليه وسلم : « إذا خرج ثلاثة في سفر فليؤمّروا أحدهم » . رواه أبو داود ، من حديث أبي سعيد ، وأبي هريرة

Artinya:

"Wajib diketahui, bahwa kekuasaan kepemimpinan yang mengurus urusan manusia termasuk kewajiban agama yang paling besar, bahkan agama dan dunia tidaklah tegak kecuali dengannya.

Halaman:

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah