Network
BERITA SUBANG - Film animasi garapan sutradara Angga Sasongko dari Visinema yang berjudul Nussa tampil mewakili Indonesia dalam festival film BIFAN 2021 di Korea Selatan.
Selain film Nussa, karya sineas lain yang akan tampil di BIFAN 2021 adalah Paranoia karya Riri Reza dan Death Note karya Conelio Sunny.
Sayangnya film Nussa dianggap tidak mewakili budaya Indonesia. Dalam lini massa terutama Twitter ada segelintir pihak yang tidak sepakat dengan gaya pakaian yang digunakan Nussa karena beranggapan serupa dengan gaya Khilafah bahkan Taliban.
Tidak pelak jika kemudian hal tersebut menuai ragam komentar dari netizen. Banyak yang menyayangkan komentar tersebut karena dinilai justru menuai kontroversi semata.
“”…providing newly various point of views” note that mf. It’s not about culture, nasionalism or religion, its about QUALITY of the film” ujar akun @rockpaperxixor
Baca Juga: KPK Endgame, Cerita Non Muslim yang Dituduh Taliban
Bahkan sineas dan stand up comedian, Ernest Prakasa tidak luput untuk memberikan atensi atas komentar tersebut.
Melalui akun Twitternya pada Minggu, 20 Juni 2021, Ernest menuliskan “belum kebagian jatah komisaris ya Mas? Semoga segera, amin!”
Pembelaan terhadap film Nussa Rara juga diberikan oleh mantan juru bicara KPK, Febri Diansyah melalui akun Twitternya.
“Bahkan isu Taliban dipake nyerang film anak Nussa dan Rara..ck..ck hanya karena pakaian yang dikenakan”
Lebih lanjut Febri Diansyah menuliskan kalau sudah menonton bersama anak-anaknya dan banyak sekali pesan positif di film tersebut.
Baca Juga: Dikecam Karena Dukung 'Taliban' Soal Nasib Novel Baswedan dan 75 Pegawai KPK, PGI Beberkan Alasannya
Febri juga mengingatkan bahwa isu Taliban dulu pernah digunakan untuk menyerang KPK.
Sementara itu dari pihak Visinema, Angga Sasongko menyebutkan bahwa mereka tidak akan overestimate karena film mereka selama ini laris. Bahkan film terakhir mereka ditonton 2,3 juta penonton.***
