Berkunjung ke Sumba Tengah, Jokowi Bicara Food Estate, Pembangunan Waduk dan Ketahanan Pangan di NTT

- 24 Februari 2021, 04:08 WIB
Presiden Joko Widodo saat Berpidato pada Kunjungan Kerja Peninjauan Pembangunan Lumbung Pangan Baru di Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Presiden Joko Widodo saat Berpidato pada Kunjungan Kerja Peninjauan Pembangunan Lumbung Pangan Baru di Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur /dok.foto/Biro Humas Kemensetneg/

BERITA SUBANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa 23 Februari 2021, melakukan kunjungan kerja untuk melihat perkembangan lumbung pangan  dan food estate di Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden  yang ditayangkan pada Selasa, 23 Februari 2021, Jokowi mengatakan bahwa di Sumba Tengah sebelumnya memang sudah dipersiapkan lahan seluas 5.000 ha yang digunakan untuk penanaman padi dan jagung.

"Disini memang kita siapkan baru 5.000 ha lahan, dimana 3.000 ha ditanam padi, dan 2.000 ha ditanam jagung. Namun kedepan akan diperluas lagi dengan perluasan 10.000 ha yang nantinya dibagi  5.600 padi dan 4.400 jagung," ucap Jokowi.

Baca Juga: Rekor Tertinggi, Harga Bitcoin Mencapai 795 Juta

Jokowi juga menjelaskan bahwa dipilihnya Sumba Tengah NTT sebagai lokasi Food Estate karena angka kemiskinan di daerah wilayah indonesia tengah ini masih tinggi.

"Kenapa di kerjakan di Kab Sumba Tengah NTT, karena memang disini dari data yang saya miliki 34 persen kemiskinan ada disini. Kemudian panen juga masih setahun sekali yaitu padi. Kita ingin mendorong dan mengelola agar dalam 1 tahun bisa dua kali panen padi dan satu kali panen jagung atau kedelai," Kata Jokowi.

Presiden juga mengatakan bahwa problem dalam perencanaan pembangunan di NTT selama ini adalah masalah air.

Baca Juga: Pertumbuhan Uang Beredar di Indonesia Melambat di Januari 2021, Kenapa? Ini Penjelasan Bank Indonesia

"Problem  di seluruh NTT masih sama yaitu masalah air. Memang kuncinya ada di air. Oleh sebab itu tadi kita lihat, sudah dibangun di tahun 2015 dan 2018, sumur bor yang masuk ke sawah dan embung besar juga sudah dibangun. Tapi masih kurang, pak bupati minta tambah sumur bor dan embung, dan pak gububernur minta tambah 1 bendungan," kata Jokowi.

Ia mengungkapkan bahwa telah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar mengkaji kemungkinan ditambah waduk embung dan sumur bor wilayah NTT ini. Jokowi juga akan mememerintahkan Kementerian Pertanian membantu kekurangan mesin pertanian (sintan).

"Saya sudah perintahkan tadi menteri PU untuk kemungkinan dibangun waduk atau bendungan. Dan kemungkinan tambahan embung dan sumur bor, di ikuti dengan nanti kementerian pertanian untuk membantu kekurangan sintan, tractor terutama disini sangat dibutuhkan sekali," tegas Jokowi.

Jokowi berharap dengan dibangun nya food estate di beberapa wilayah indonesia seperti Kalimatan tengah, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur, ketahanan pangan yang menjadi salah satu target pembangunan pemerintah dapat berkembang menjadi lebih baik.

“Saya rasa kalau ini kita kerjakan food estate di Kalimatan tengah, food estate di Sumatera Utara, dan food estate di NTT akan bisa kita membangun sebuah ketahanan pangan yang baik untuk negara kita, dan kita fotocopy untuk provinsi lain yang memiliki kesiapan”. Tutup Jokowi.

Dalam acara ini Presiden Joko Widodo didampingi oleh Bupati Kabupaten Sumba Tengah dan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ini merupakan kunjungan Presiden ke Provinsi NTT untuk melihat perkembangan program lumbung pangan  dan food estate di Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).***

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x