Network
BERITA SUBANG - Karir politik Ketua Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dikabarkan tamat setelah Yusril Ihza Mahendra mengungkap kebusukan keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam informasi itu, disebutkan bahwa Yusril Ihza Mahendra berhasil mengobrak-abrik keluarga SBY sehingga mereka tak berdaya.
Informasi terkait karier politik AHY itu beredar setelah kanal YouTube Skema Politik mengunggah video berjudul, "TAK BERDAYA, YUSRIL BERHASIL OBRAK-ABR1K KELUARGA CIKEAS ~ BERITA TERBARU" pada 26 September 2021.
Baca Juga: Yozi Rizal Sebut Fahri Hamzah Dukung Yusril Obok-Obok Partai Demokrat
Hingga saat artikel ini ditulis, video tersebut sudah ditonton sebanyak 9.439 kali dan disukai 79 kali.
Pada thumbnail video, terlihat potret Yusril Ihza Mahendra yang tengah menunjukkan selembar kertas kepada AHY dan SBY.
"KARIR POLITIK AHY TAMAT
YUSRIL BERHASIL UNGKAP KEBUSUKAN CIKEAS," tulis narasi pada thumbnail video, seperti dikutip dari kanal YouTube Skema Politik pada Senin, 27 September 2021.
Namun setelah ditelusuri, klaim yang mengatakan bahwa karier AHY tamat setelah Yusril ungkap kebusukan keluarga SBY adalah tidak benar.
Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid terkait hal tersebut.
Di dalam video berdurasi 10 menit 5 detik itu tidak terkandung informasi maupun narasi seperti apa yang diklaim pada judul.
Baca Juga: Posting AHY 'Pemimpin Halu' ASN di Lamongan Dipolisikan Kader Demokrat
Video tersebut hanya berisi cuplikan pernyataan Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra terkait konflik dualisme dalam partainya.
Selain itu, foto yang digunakan pada thumbnail video merupakan hasil editan atau suntingan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra ditunjuk sebagai Kuasa hukum Partai Demokrat kubu Moeldoko.
Ditunjuknya Yusril sebagai Kuasa hukum kubu Moeldoko adalah untuk mengajukan judicial review ke Mahkamah Agung agar dilakukannya uji formil dan materiil terhadap AD/ART Partai Demokrat kepemimpinan AHY.
Berdasarkan analisa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa klaim yang beredar adalah hoaks.
Video yang diunggah oleh kanal YouTube Skema Politik termasuk ke dalam false connection, di mana isi dan judul berita sangatlah berbeda.***
