"Kalau kita ngomongin halusinasi satu orang masih, tapi ini. Atau jangan-jangan ada orang yang mendukung," ucapnya.
Dia menyatakan kalau ini bukan suudzon, hanya dalam pemikirannya mungkin sang eksekutor, ibu si anak, bercerita pada orang pintar.
"Tapi lagi-lagi yang membuat saya patah logikanya adalah ini tindakan kriminalitas tanpa dicegah malah ditonton," katanya.
Dia pun mengingatkan pada masyarakat untuk tetap teguh terhadap iman.
Sebab, jika menggadaikan iman dampaknya sudah bukan lagi di dunia tetapi juga di akhirat.
"Sudah sableng namanya," ujarnya.