Kominfo dan Facebook Lakukan Langkah Agresif untuk Lawan Hoaks Terkait Pandemi Covid-19

- 20 Agustus 2021, 19:41 WIB
Sesi Edukasi Misinformasi COVID-19 bersama Rekan-Rekan Pers yang diadakan secara virtual pada Jumat, 20 Agustus 2021.
Sesi Edukasi Misinformasi COVID-19 bersama Rekan-Rekan Pers yang diadakan secara virtual pada Jumat, 20 Agustus 2021. /Dok. Kominfo/

BERITA SUBANG - Kominfo dan Facebook manyampaikan cara mereka melawan hoaks atau misinformasi dan disinformasi terkait Covid-19 yang marak terjadi di media sosial melalui sesi Zoom meeting dengan tajuk "Sesi Edukasi Misinformasi Covid-19 bersama Rekan-Rekan Pers" yang diadakan pada hari Jumat, 20 Agustus 2021.

Acara ini dihadiri oleh dua pembicara, yaitu Koordinator Pengendalian Koneten Internet Kominfo, Anthonius Malau, serta Kepala Kebiijakan Misinformasi Facebook Asia-Pasifik, Alice Budisatrijo.

Anthonius Malau memaparkan bahwa di Indonesia melalui data per Januari 2021 memiliki lebih dari 200 juta orang pengguna internet dengan 170 juta orang aktif di media sosial. Hal ini menyebabkan hoaks atau misinformasi, khususnya terkait Covid-19, sangat riskan.

Ia menyampaikan inisiatif Kemenkominfo dalam melawan hoaks atau misinformasi dan disinformasi dengan tiga cara, yaitu dari hulu, tengah, dan hilir.

Strategi hulu ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas SDM dan literasi digital masyarakat dan bertujuan untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan literasi digital yang diperlukan untuk dapat mengetahui, membedakan, serta mengambil tindakan yang tepat dalam menangani hoaks. Hal ini juga dilakukan dengan kolaborasi bersama mitra dan stakeholders.

Kemenkominfo juga meminimalisir penyebaran hoaks yang ada di media sosial dengan menindah langsung terhadap sumbernya, baik dengan tindakan take down konten hoaks yang terkait maupun menggunakan aplikasi tracking terhadap konten hoaks.

Strategi hilir sendiri ditujukan untuk meminimalisir dampak dari penyebaran hoaks yang ada dan dalam strategi ini kemenkominfo bermitra langsung dengan aparat penegak hukum dan juga kementerian dan juga lembaga yang terkait.

Anthonius Malau juga menegaskan untuk memeriksa fakta yang ada sebelum membagikan suatu konten untuk mencegah penyebaran hoaks atau misinformasi dan disinformasi. Ia menyampaikan bahwa berita hoaks lebih cepat beredar dikarenakan banyak masyarakat yang masih malas atau bahkan belum mengerti untuk melakukan cross-check dari berita yang mereka dapat.

Ia juga menyampaikan peran penting pers dalam meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku masyarakat terkait pencegahan dan penanggulangan pandemi Covid-19, termasuk pentingnya vaksinasi.

Halaman:

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x