BERITA SUBANG - Bukan hanya dalam perjuangan secara fisik, Bangsa Indonesia juga mengalami tantangan dalam perlindungan rahasia negara dan untuk memperingati 75 tahun perjuangan kedaulatan NKRI dalam dunia persandian, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengadakan acara dengan tajuk "Kita & Kisah yang Pernah Ada".
Perjuangan persandian Bangsa Indonesia dimulai dari Roebiono Kertopati, yang merupakan perintis pengamanan komunikasi strategis perjuangan bangsa Indonesia dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan dan kemudian dikenal sebagai 'Bapak Persandian indonesia'.
Roebiono Kertopati pada saat itu adalah seorang dokter di Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan menanamkan doktrin "Berani Tidak Dikenal" kepada rekan-rekannya sesama pejuang perintis persandian Indonesia.
Semoboyan ini terus diturunkan kepada generasi berikutnya pejuang keamanan rahasia negara yang mengabdikan diri di bawah institusi pengamanan informasi dari Dinas Kode, Djawatan Sandi dan Lembaga Sandi Negara yang ia pimpin.
Roebiono Kertopati memiliki pendapat bahwa perjuangan untuk melindungi kerahasiaan negara adalah pengabdian yang harus dilakukan dengan keikhlasan dan tanpa perlu ada orang lain yang mengetahuinya, apalagi mengharapkan sanjungan dari publik.
Karena hal inilah yang terjadi menyebabkan kini tidak banyak rekaman sejarah perjuangan para pahlawan dari segi penjaga keamanan rahasia dan persandian di Indonesia yang seakan bangsa Indonesia tidak mengenali perjuangan tersebut.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa perjuangan kedaulatan NKRI dari segi persandian dan menjaga kerahasiaan negara merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari lini depan pertempuran dan perjuangan yang dilakukan melalui meja diplomasi.
Badan Siber dan Sandi Negara
Tidak tersaa sampai saat ini perjuangan dan pengabdian pengamanan rahasia negara dan informasi strategis bangsa Indonesia telah berjalan selama 75 tahun dan kini peran tersebut diemban oleh Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN.
Badan Siber dan Sandi Negara dibentuk awalnya dari sebuah unit kecil yang berada di Kementerian Pertahanan RI. Kini, BSSN menjadi Lembaga Pemerintahan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
BSSN memiliki tugas pemerintahan di bidang keamanan siber dan sandi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan dan kini telah memiliki:
- National Security Operation Center (NSOC), yang menjalankan fungsi pemantauan ruang siber nasional.
- Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), yang mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan sertifikasi elektronik guna mendukung sistem pemerintahan berbasis elektronik.
- Serta pembangunan jaring Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang akan menjawab upaya penanggulangan dan pemulihan insiden keamanan siber.
Perjuangan 75 tahun siber dan sandi tidak hanya dalam menjaga kedaulatan NKRI di dalam negeri, tapi juga di kancah Internasional.
Berdasarkan publikasi International Telecommunication Union (ITU) pada tahun 2021 menyebutkan bahwa Global Cyber Security Index Indonesia pada tahun 2020 berada pada peringkat ke-24 dari 194 negara dan mengalami peningkatan dari peringkat ke-41 di tahun 2018.
Pada tingkat regional, Indonesia menempati peringkat ke-6 di Asia Pasifik dan peringkat ke-3 di ASEAN setelah Singapura dan Malaysia.
Kita & Kisah yang Pernah Ada
Dalam memperingati 75 tahun siber dan sandi mengabdi, BSSN mempersembahkan SiberminBaPer "KITA & KISAH yang Pernah Ada" yang disiarkan secara langsung dari Museum Sandi di Yogyakarta pada hari Jumat, 27 Agustus 2021 pada pukul 19.30 WIB.
Acara ini akan menghadirkan narasumber Kepala BSSN Hinsa Siburian, Juru Bicara BSSN Anton Setiyawan serta pegiat sejarah sekaligus YouTuber Kisah Tanah Jawa Om Hao. Sisi lain dari perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan tersebut dapat disaksikan melalui kanal YouTube Badan Siber dan Sandi Negara.
***